Wasior (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Teluk Wondama, Papua Barat, menginisiasi pendeklarasian Pemilu Serentak 2024 Damai guna mewujudkan pesta demokrasi lima tahunan yang berkualitas.
Kapolres Teluk Wondama AKBP Hari Sutanto di Wasior, Rabu, mengatakan kegiatan deklarasi pemilu damai berlangsung pada Selasa (5/12) dihadiri oleh 18 partai politik (parpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) dan pemerintah daerah setempat.
Pada acara deklarasi pemilu damai tersebut, partai politik peserta Pemilu 2024 telah menyepakati untuk menciptakan penyelenggaraan pemilu dalam kondisi yang aman, damai, jujur, adil, serta berintegritas.
"Tujuan deklarasi ini supaya agenda nasional pemilu berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan," kata Kapolres.
Heri menjelaskan ada empat poin penting dalam deklarasi pemilu damai yang telah ditandatangani bersama partai politik, penyelenggara pemilu, pemerintah daerah, dan para tokoh masyarakat.
Salah satu poin yang dimaksud adalah berkomitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kemudian turut menyukseskan Pemilu Serentak 2024.
"Mari bersama-sama menjaga keamanan pelaksanaan Pemilu 2024 di Teluk Wondama yang aman dan damai," ujar Hari.
Kapolres juga mengimbau agar pimpinan partai politik berperan aktif mengedukasi para kader, simpatisan, dan calon anggota legislatif untuk berkompetisi pada Pemilu 2024 secara sehat dan adil.
Kepolisian bersama pemerintah daerah dan penyelenggara pemilu, kata Kapolres, terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat, sehingga dapat menyalurkan hak suara melalui tempat pemungutan suara (TPS).
“Namanya kompetisi pasti ada yang kalah dan menang. Tapi bagaimana kita menyikapi hal tersebut, semuanya hanya satu yaitu untuk Indonesia maju," ujar Hari.
Wakil Bupati Teluk Wondama Andarias Kayukatuy yang hadir pada acara deklarasi damai itu menekankan bahwa kontestasi pemilu wajib tunduk dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, dia mengajak seluruh masyarakat Teluk Wondama harus mampu menolak segala bentuk ujaran kebencian, informasi hoaks, isu SARA, politisasi agama dan politik identitas.
"Semua warga harus patuh dan mengikuti ketentuan hukum yang berlaku di NKRI," ujar Andarias.
Ia mengajak partai politik peserta Pemilu 2024 agar tetap menerapkan politik yang santun, terutama saat masa kampanye terbuka, sehingga tidak menimbulkan ketersinggungan antarpartai politik.
Menurut dia, setiap partai dan calon anggota legislatif memiliki sikap ambisius untuk meraih kemenangan pada Pemilu 2024, namun tidak diperkenankan menghalalkan segala cara yang mengabaikan peraturan.
"Kampanye yang baik, sehingga partai lain, caleg lain tidak tersinggung supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Andarias.
Komandan Kodim 1811/Teluk Wondama Letkol Inf Budi Setiadi mengatakan bahwa TNI/Polri siap mengamankan pelaksanaan Pemilu 2024, meskipun demikian perlu ada dukungan dari semua elemen masyarakat.
Menurut dia, sinergi kolaborasi lintas pemangku kepentingan dan komponen masyarakat merupakan kunci utama mewujudkan situasi kamtibmas Teluk Wondama yang tetap kondusif.
“Jangan mudah terpengaruh isu-isu dari luar yang ingin memecah belah kita," ujar Budi Setiadi.