Hari Pahlawan ke-78 di tahun ini memiliki tema “Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan.”
“Memerangi kemiskinan dan kebodohan, karena memang itu sekarang musuh utama kita ke depan. Supaya bangsa ini bisa terus semangat memerangi kemiskinan dan kebodohan,” ujar Mensos.
Pemerintah dalam hal ini berupaya memerangi kemiskinan dengan program-program seperti Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) yang membuat lebih dari 5.000 penerima manfaat bantuan sosial berhasil mendapatkan penghasilan di atas upah minimum kota/kabupaten (UMK) dan graduasi dari penerima bantuan.
Selain itu, di kawasan terdepan dan terluar Indonesia seperti Kepulauan Mapia, Papua, Kementerian Sosial juga dibantu TNI AL menyisir kawasan yang kurang dari segi fasilitas sekolah, pendidikan dan mengirim para guru untuk mencerdaskan anak-anak di wilayah itu.
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini bertindak sebagai Inspektur Upacara didampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma, dan bertindak sebagai Komandan Upacara Letkol Marinir Ahmad.
Upacara diawali dengan Laporan Komandan Upacara, Penghormatan kepada arwah pahlawan, mengheningkan cipta, pelarungan karangan bunga, serta ditutup dengan pembacaan doa.
Pada kesempatan yang sama, Wakasal menambahkan pentingnya menghargai jasa para pahlawan.
"Sebagai bangsa yang besar yang pasti menghargai jasa para pahlawan, kita juga perlu menyosialisasikan para pahlawan kita agar dikenal dan diakui," tambahnya.
Adapun rangkaian kegiatan Hari Pahlawan Tahun 2023 antara lain: Upacara dan Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Upacara Tabur Bunga di Laut, Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Refleksi Perjuangan 10 November dan Perjuangan Masa Depan di Gedung Konvensi TMPNU Kalibata.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hari Pahlawan, Mensos tegaskan perangi kemiskinan dan kebodohan