Manokwari (ANTARA) - Pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) Provinsi Papua Barat sebagai upaya pencapaian target transaksi produk lokal dan kunjungan wisata ke Papua Barat.
"Provinsi Papua Barat diberi target untuk melakukan transaksi produk lokal sebesar Rp50 miliar dan 30 ribu kunjungan wisata sampai tahun 2024," kata Sekretaris Daerah Papua Barat Dance Sangkek saat membuka pameran akbar UMKM gerakan nasional BBI dan BBWI, di Manokwari, Senin.
Sekda menyebut, kapasitas fiskal keuangan daerah masih menjadi masalah serius sehingga diperlukan opsi lain untuk menumbuhkan ekonomi daerah yang masih bertumpu pada belanja APBD seperti Papua Barat.
"Saat negara mengalami resesi ekonomi, hanya usaha kreatif yang mampu bertahan. Kita berharap UMKM di Papua Barat juga mampu jadi tumpuan daerah untuk pertumbuhan ekonomi daerah," lanjut Sekda.
Selain UMKM yang menawarkan produk lokal, Papua Barat juga dipacu untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada sejumlah objek wisata yang dimiliki.
"Meski kini Raja Ampat bukan lagi bagian dari Papua Barat, kita masih memiliki Teluk Cendrawasih dan Triton di Kaimana, kita dorong dengan promosi yang masif agar tingkat kunjungan terus meningkat," sebut Dance Sangkek.
Sementara itu, Deputi Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Papua Barat Roni Cahyadi mengungkapkan pergelaran pameran akbar UMKM dan potensi wisata di Papua Barat melalui pencanangan gerakan nasional BBI dan BBWI, diharapkan mampu menumbuhkan minat masyarakat agar bangga produk dan berwisata di Indonesia.
"Target transaksi lokal dan kunjungan wisata yang diberikan oleh pusat untuk satu tahun ini, kami akan terus melakukan rekapitulasi hasil yang bisa kita capai," kata Roni.
Dirinya yakin, pada tahun ini peningkatan transaksi di Papua Barat akan terus meningkat dengan bertumbuhnya UMKM dan sistem transaksi digital yang mulai banyak digunakan di Papua Barat.