Wasior (ANTARA) - Warga Kampung Syabes, Distrik Pulau Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, membutuhkan bantuan rumah layak huni karena saat ini sebagian masih tinggal di rumah panggung yang kurang layak.
Kepala Kampung Syabes Arnold Akwan yang ditemui di Kampung Syabes, Minggu, mengatakan warga di kampung kecil di pesisir Teluk Yende, Pulau Roon itu sebagian besar masih tinggal di rumah panggung nonpermanen terbuat dari kayu.
Beberapa rumah di kampung itu kini sudah tidak layak huni, hanya beratapkan daun sagu, dinding dari kayu seadanya yang sudah lapuk dan berlubang.
"Banyak rumah panggung yang lantainya sudah bolong-bolong. Sementara yang berlokasi darat, pada umumnya hanya berlantaikan tanah," jelas Arnold.
Jaringan listrik juga belum masuk di kampung ini. Mayoritas rumah warga hanya mengandalkan penerangan dari lampu solar sel dengan dua atau tiga titik lampu saja.
Menurut Arnold, terdapat sedikitnya 15 rumah di kampungnya masuk kategori tidak layak huni sehingga memerlukan perhatian dari pemerintah.
Selain karena faktor kemiskinan, rumah yang masuk kategori tidak layak itu umumnya dihuni oleh para lansia yang telah berstatus janda atau duda.
“Di sini hampir semua rumah masyarakat itu dibangun apa adanya, hanya untuk bertahan dari panas matahari atau tidak kena hujan. Tapi kalau mau dikatakan tidak layak, dari data yang kami buat itu ada sekitar 15 rumah,“ ujarnya.
Pengurus Kampung Syabes sudah berulang kali mengajukan usulan ke Pemkab Teluk Wondama agar ada penyediaan rumah layak huni bagi warga kurang mampu di wilayah itu.
“Kami usul terus lewat muskam (musrenbang kampung) dan musdis (musrenbang distrik) supaya ada pembangunan rumah di Kampung Syabes, tapi yang dijawab hanya satu atau dua saja. Kami harap tahun ini atau tahun depan ada pembangunan rumah lagi di sini karena masih banyak warga yang tinggal di rumah tidak layak,“ ucap Arnold.
Satu warga Syabes, Bernadus Nehemia Rumadas juga berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah mulai dari pusat, provinsi serta kabupaten kepada warga di daerah terluar seperti di Kampung Syabes, Pulau Roon yang sampai saat ini masih hidup dalam kemiskinan.
“Masyarakat di sini merupakan masyarakat nelayan, jadi cuma bergantung dari hasil laut. Tapi kami di sini sulit dapat uang karena mau jual ikan harus pergi ke Wasior yang jauh, BBM susah dapat. Jadi kami mohon supaya ada perhatian bagi kami untuk bangun rumah yang layak. Paling tidak rehab supaya kami juga bisa rasakan tinggal di rumah yang layak,“ kata Nehemia.
Anggota DPRD Marthelda Fenetruma yang melakukan kunjungan saat reses ke Kampung Syabes, menyatakan akan melanjutkan aspirasi warga setempat perihal penyediaan rumah layak huni kepada Pemkab Teluk Wondama.
“Sebagai wakil rakyat, tugas saya adalah memperjuangkan aspirasi masyarakat. Jadi kondisi yang dialami masyarakat di Kampung Syabes ini terutama soal rumah akan saya suarakan kepada pemda supaya ada perhatian,“ kata Fenetruma yang juga Ketua Komisi B DPRD Teluk Wondama.