Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono menyoroti kebutuhan pupuk para petani dan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
"Setelah berdiskusi selama 1,5 jam dengan Bupati Manokwari, sekda dan sejumlah pimpinan OPD untuk mendengar langsung hambatan pembangunan di Manokwari saya memberi catatan khusus terhadap kebutuhan pupuk dan BBM di Manokwari," kata Mardiono pada kunjungan kerja di Manokwari, Selasa.
Ia mengatakan, tugasnya adalah untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian program-program pemerintah, terutama pada bidang pengentasan kemiskinan dan peningkatan ketahanan pangan.
Pada kebutuhan pupuk, berdasarkan data yang dimilikinya sebenarnya kuota pupuk untuk Manokwari mencukupi, tapi ternyata di daerah mengalami kekurangan.
Begitu pula untuk kuota BBM bersubsidi yang terbatas, sehingga selalu menyebabkan antrean panjang di SPBU sehingga menghambat kebutuhan masyarakat.
"Permasalahan pupuk ini mungkin karena sistem distribusi yang butuh penanganan khusus sehingga saya akan carikan solusi. Sedangkan BBM, kita akan coba komunikasi dengan Pertamina untuk mencari solusi," katanya.
Ia juga memberi perhatian terhadap Jembatan Wariori di Jalan trans-nasional Distrik (kecamatan) Masni yang hampir ambruk akibat diterjang banjir.
Infrastruktur yang menjadi tumpuan warga dalam aktifitas ekonomi harus bisa diperbaiki secepatnya.
"Saya akan mencoba berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Diharapkan upaya kita bisa memotong mata rantai birokrasi pada Menteri PUPR sehingga jembatan itu bisa segera diperbaiki," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Manokwari mempunyai potensi kekayaan alam dan budaya yang luar biasa dan bisa digunakan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) demi kesejahteraan masyarakat.
Apalagi Kabupaten Manokwari adalah salah satu kota tua yang memiliki sejarah pusat peradaban di Tanah Papua.
Menurutnya, Pemkab Manokwari perlu membuat terobosan membangun infrastruktur pariwisata demi meningkatkan kunjungan wisata baik domestik maupun mancanegara.
"Pemkab harus bisa bersinergi dengan pemerintah pusat mengembangkan pariwisata. Masyarakat juga perlu diberi edukasi agar bisa memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. Produktifitas ekonomi di Manokwari harus didorong melalui sektor pariwisata," katanya.
Bupati Manokwari Hermus Indou memberikan apresiasi terhadap kunjungan Utusan Khusus Presiden di Kabupaten Manokwari.
Menurutnya, kunjungan itu merupakan representasi kehadiran pemerintah pusat di daerah untuk melihat langsung kondisi dan beberapa isu pembangunan khususnya pengentasan kemiskinan, dan ketahanan pangan di Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat.
"Beliau telah merespon baik yang jadi aspirasi dan permasalahan di daerah dan beliau berkomitmen memperjuangkan ke pemerintah pusat, sehingga bisa menjadi solusi percepatan pembangunan di Kabupaten Manokwari," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Utusan Khusus Presiden soroti kebutuhan pupuk dan BBM di Manokwari
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Setelah berdiskusi selama 1,5 jam dengan Bupati Manokwari, sekda dan sejumlah pimpinan OPD untuk mendengar langsung hambatan pembangunan di Manokwari saya memberi catatan khusus terhadap kebutuhan pupuk dan BBM di Manokwari," kata Mardiono pada kunjungan kerja di Manokwari, Selasa.
Ia mengatakan, tugasnya adalah untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian program-program pemerintah, terutama pada bidang pengentasan kemiskinan dan peningkatan ketahanan pangan.
Pada kebutuhan pupuk, berdasarkan data yang dimilikinya sebenarnya kuota pupuk untuk Manokwari mencukupi, tapi ternyata di daerah mengalami kekurangan.
Begitu pula untuk kuota BBM bersubsidi yang terbatas, sehingga selalu menyebabkan antrean panjang di SPBU sehingga menghambat kebutuhan masyarakat.
"Permasalahan pupuk ini mungkin karena sistem distribusi yang butuh penanganan khusus sehingga saya akan carikan solusi. Sedangkan BBM, kita akan coba komunikasi dengan Pertamina untuk mencari solusi," katanya.
Ia juga memberi perhatian terhadap Jembatan Wariori di Jalan trans-nasional Distrik (kecamatan) Masni yang hampir ambruk akibat diterjang banjir.
Infrastruktur yang menjadi tumpuan warga dalam aktifitas ekonomi harus bisa diperbaiki secepatnya.
"Saya akan mencoba berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Diharapkan upaya kita bisa memotong mata rantai birokrasi pada Menteri PUPR sehingga jembatan itu bisa segera diperbaiki," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Manokwari mempunyai potensi kekayaan alam dan budaya yang luar biasa dan bisa digunakan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) demi kesejahteraan masyarakat.
Apalagi Kabupaten Manokwari adalah salah satu kota tua yang memiliki sejarah pusat peradaban di Tanah Papua.
Menurutnya, Pemkab Manokwari perlu membuat terobosan membangun infrastruktur pariwisata demi meningkatkan kunjungan wisata baik domestik maupun mancanegara.
"Pemkab harus bisa bersinergi dengan pemerintah pusat mengembangkan pariwisata. Masyarakat juga perlu diberi edukasi agar bisa memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. Produktifitas ekonomi di Manokwari harus didorong melalui sektor pariwisata," katanya.
Bupati Manokwari Hermus Indou memberikan apresiasi terhadap kunjungan Utusan Khusus Presiden di Kabupaten Manokwari.
Menurutnya, kunjungan itu merupakan representasi kehadiran pemerintah pusat di daerah untuk melihat langsung kondisi dan beberapa isu pembangunan khususnya pengentasan kemiskinan, dan ketahanan pangan di Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat.
"Beliau telah merespon baik yang jadi aspirasi dan permasalahan di daerah dan beliau berkomitmen memperjuangkan ke pemerintah pusat, sehingga bisa menjadi solusi percepatan pembangunan di Kabupaten Manokwari," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Utusan Khusus Presiden soroti kebutuhan pupuk dan BBM di Manokwari
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024