Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II Manokwari, Papua Barat, terus bertransformasi meningkatkan program pembinaan kemandirian bagi 53 warga binaan meliputi 48 narapidana dan lima tahanan.

Kepala LPP Kelas II Manokwari Lince Bela di Manokwari, Rabu, mengatakan pembinaan kemandirian bertujuan meningkatkan daya kreativitas warga binaan seperti berupa pembuatan handicraft atau kerajinan tangan, kuliner, dan lainnya.

"Supaya mereka punya bekal untuk berwirausaha dan bisa diterima kembali di masyarakat setelah bebas," kata Lince.

Dia menjelaskan bahwa produk kerajinan tangan dari warga binaan telah diikutsertakan dalam sejumlah even tingkat lokal maupun nasional seperti anyaman noken atau tas tradisional Papua.

LPP Manokwari kemudian memanfaatkan media sosial sebagai sarana mempromosikan produk handicraft dari warga binaan, sehingga jangkauan pemasaran semakin luas ke berbagai daerah di Indonesia.

"Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata supaya bisa diikutsertakan karya kreatif warga binaan," ucap Lince.

Selain kerajinan tangan, kata dia, warga binaan juga konsisten menghasilkan produk kuliner seperti kue yang sudah dipromosi ke berbagai instansi pemerintah daerah.

Sebelum promosi, kata dia, kue hasil olahan warga binaan terlebih dahulu dicicipi oleh setiap sanak famili yang datang berkunjung ke LPP Manokwari.

"Awalnya lisan dulu. Lama-kelamaan mulai ada orderan baik itu internal Kemenkumham bahkan dari luar," ucap Lince.

Menurut dia implementasi program pembinaan mental dan spritual kepada seluruh warga binaan akan menjadi indikator dalam pengusulan remisi atau pengurangan masa hukuman seperti remisi khusus maupun remisi umum.

Jumlah narapidana beragama Islam yang telah mendapatkan surat keputusan remisi khusus pada perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah sebanyak 14 orang dari usulan 17 orang.

"Semua program pembinaan yang kami terapkan itu akan menjadi bahan penilaian oleh tim asesmen," kata Lince Bela.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024