Kepala Lapas Kelas IIB Manokwari Jumadi di Manokwari, Senin, mengatakan program pembinaan itu bertujuan mengubah perilaku narapidana menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif dalam kehidupan bermasyarakat seusai menjalani masa hukuman.
Sejumlah hasil karya kreatif dari warga binaan sempat diikutsertakan pada pameran di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
"Kita kerja sama dengan Dinas Pariwisata jadi hasil karya narapidana ikut kita pamerkan," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa lapas senantiasa memberikan pendampingan bagi seluruh narapidana mengeksplorasi bakat dan potensi diri melalui berbagai aktivitas positif seperti perbengkelan, pertukangan, kesenian, dan lainnya.
Ruang pengembangan potensi diri akan bermanfaat bagi narapidana itu sendiri sekaligus mengubah paradigma negatif masyarakat tentang lapas.
Selain Dinas Pariwisata, lapas juga bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans) Manokwari agar pembinaan keterampilan narapidana lebih maksimal.
"Kita tuntun mereka dari manusia yang melanggar hukum menjadi sadar hukum, supaya bisa mengembangkan kemampuan diri," jelas dia.
Ia menuturkan hasil karya narapidana tak hanya diikutkan dalam ajang pameran melainkan dipromosi ke masyarakat melalui platform digital.
Ada yang telah mendapatkan pesanan dari konsumen seperti kursi kayu sebanyak 81 lusin untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Manokwari.
Narapidana yang produktif menghasilkan karya kreatif akan dibekali dengan sertifikasi sesuai bidang dan keterampilannya masing-masing.
"Misalnya sertifikasi bidang pengolahan kayu dan lainnya," ucap Jumadi.
Lapas Manokwari, kata dia, sudah menyediakan galeri hasil karya seni dari para narapidana dan galeri tersebut rencananya diresmikan dalam waktu dekat.
Saat ini, pihak lapas bersama narapidana sedang melakukan perbaikan sarana prasarana galeri agar tampilannya layak di mata para pengunjung lapas.
Ia melanjutkan kegiatan kemandirian tidak hanya menghasilkan karya kreatif melainkan turut berpartisipasi merenovasi lapas seperti taman bunga, mengecat pagar dan tembok lapas, serta kegiatan positif lainnya.
Hal itu merupakan upaya mempercantik kondisi lapas yang telah melebih daya tampung 90 orang karena jumlah narapidana mencapai 364 orang.
"Saya target sebulan taman ini sudah kelar. Kita pelan-pelan sentuh mulai dari depan sampai dalam supaya lebih rapi," ucap Jumadi.