Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Papua Barat menyebut penyerapan dana bantuan operasional keluarga berencana (BOKB) tahun 2023 sebanyak Rp43,392 miliar.

Kepala BKKBN Papua Barat Philmona Maria Yarollo di Manokwari, Sabtu, mengatakan kinerja penyerapan dana alokasi khusus non fisik tersebut mencapai 95,1 persen dari total pagu sebesar Rp45,617 miliar.

"Dana ini disalurkan ke kabupaten/kota untuk mendukung kegiatan operasional pelaksanaan program KB," kata Philmona.

Dia merinci realisasi dana BOKB untuk Kabupaten Fakfak Rp3,784 miliar (95,25 persen dari pagu Rp3,973 miliar), Manokwari Rp3,686 miliar (96,79 persen dari pagu Rp3,808 miliar), dan Teluk Wondama Rp3,042 miliar (99,96 persen dari pagu Rp3,043 miliar).

Kabupaten Manokwari Selatan Rp2,078 miliar (98,14 persen dari pagu Rp2,117 miliar), Pegunungan Arfak Rp2,706 miliar (88,26 persen dari pagu Rp3,066 miliar), Kaimana Rp1,657 miliar (82,86 persen dari pagu Rp2 miliar lebih), dan Teluk Bintuni Rp1,617 miliar (58,01 persen dari pagu Rp2,787 miliar). 

"Serapan dana BOKB Kabupaten Teluk Wondama menjadi yang paling tinggi dibandingkan enam kabupaten lainnya di Provinsi Papua Barat," jelas dia.

Philmona melanjutkan, kinerja penyaluran bagi enam kabupaten/kota di Papua Barat Daya meliputi Kabupaten Sorong Rp5,913 miliar (100 persen tersalur), Kabupaten Maybrat Rp5,913 miliar (100 persen tersalur), dan Kabupaten Sorong Selatan Rp3,256 miliar (100 persen tersalur).

Kemudian, Kabupaten Raja Ampat Rp3,260 miliar (100 persen tersalur), Kabupaten Tambrauw Rp5,093 miliar atau 99,83 persen dari pagu Rp5,102 miliar, dan Kota Sorong Rp2,356 miliar atau 99,99 persen dari pagu Rp2,356 miliar lebih.

"Empat kabupaten di Papua Barat Daya kinerja penyaluranannya sampai 100 persen yaitu Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, dan Raja Ampat," ucap Philmona.

Secara keseluruhan, kata dia, kinerja penyerapan dana BOKB tahun 2023 di Papua Barat maupun Papua Barat Daya mengalami peningkatan signifikan dibandingkan realisasi tahun 2022 yang tercatat 82 persen.

Hal tersebut ditopang oleh pelaksanaan monitoring, evaluasi dan koordinasi yang rutin ke setiap kabupaten/kota guna mengoptimalkan penyerapan dana BOKB demi kelancaran kegiatan operasional.

"Penyerapan DAK fisik dan non fisik (BOKB) yang bersumber dari APBN 2023 sangat bagus. DAK fisik terserap 97,52 persen dan non fisik 95,1 persen," ucap Philmona. 
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024