Manokwari, (Antara)-Tim Sar gabungan masih mencari seorang penambang emas diduga ilegal yang hanyut di Sungai Waserawi, Distrik Masni Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Kepala Kantor Sar Manokwari Ludi Yanto di Manokwari Kamis, mengatakan, pencarian sudah dilakukan selama dua hari dua malam. Hingga Kamis (9/11) tim yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, Rapi dan Orari tersebut belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Ludi menyebutkan, pencarian terhadap korban yang diketahui bernama Wawan tersebut mengalami kesulitan karena pelapor tidak menyampaikan informasi secara terperinci.
"Lucunya lagi, saat kita ajak saksi atau pelapor ini untuk sama-sam melakukan pencarian dia malah kabur. Entah kenapa dia seperti itu," katanya.
Ia menjelaskan, sesuai laporan saksi peristiwa tersebut terjadi pada Senin (6/11). Basarnas menerima laporan pada Selasa (7/11) dan langsung melakukan pencarian bersama tim dari TNI, Polri, Rapi dan Orari.
Dia mengutarakan, saat ini mencarian masih terus dilakukan sambil menunggu kedatangan keluarga korban dari Palopo, Sulawesi Selatan ke Manokwari.
Kapolsek Masni Ipda Slamet Wibowo pada wawancara secara terpisah menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIT saat korban dan sangai pulang dari kegiatan penambangan.
Saat itu saksi bernama Ganden dan korban atas nama Wawan menyeberang sungai. Keduanya hanyut karena arus sungai saat itu cukup deras.
Pada peristiwa itu, Ganden berhasil menyelamatkan diri sementara wawan hanyut terbawa arus dan belum ditemukan hingga saat ini.
Selain Wawan dan Ganden, para penambang lain saat itu juga sedang dalam perjalanan pulang. Sebelum melaporkan kejadian itu kepada Polisi dan Basarnas, lima rekannya sempat melakukan pencarian. Namun pencarian tersebut tidak menuai hasil.
Kapolsek menambahkan, wawan dan para saksi peristiwa ini merupakan penambang emas di daerah tersebut. Anggota Polsek bersama tim Sar Gabungan masih melakukan pencarian.*
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017
Kepala Kantor Sar Manokwari Ludi Yanto di Manokwari Kamis, mengatakan, pencarian sudah dilakukan selama dua hari dua malam. Hingga Kamis (9/11) tim yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, Rapi dan Orari tersebut belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Ludi menyebutkan, pencarian terhadap korban yang diketahui bernama Wawan tersebut mengalami kesulitan karena pelapor tidak menyampaikan informasi secara terperinci.
"Lucunya lagi, saat kita ajak saksi atau pelapor ini untuk sama-sam melakukan pencarian dia malah kabur. Entah kenapa dia seperti itu," katanya.
Ia menjelaskan, sesuai laporan saksi peristiwa tersebut terjadi pada Senin (6/11). Basarnas menerima laporan pada Selasa (7/11) dan langsung melakukan pencarian bersama tim dari TNI, Polri, Rapi dan Orari.
Dia mengutarakan, saat ini mencarian masih terus dilakukan sambil menunggu kedatangan keluarga korban dari Palopo, Sulawesi Selatan ke Manokwari.
Kapolsek Masni Ipda Slamet Wibowo pada wawancara secara terpisah menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIT saat korban dan sangai pulang dari kegiatan penambangan.
Saat itu saksi bernama Ganden dan korban atas nama Wawan menyeberang sungai. Keduanya hanyut karena arus sungai saat itu cukup deras.
Pada peristiwa itu, Ganden berhasil menyelamatkan diri sementara wawan hanyut terbawa arus dan belum ditemukan hingga saat ini.
Selain Wawan dan Ganden, para penambang lain saat itu juga sedang dalam perjalanan pulang. Sebelum melaporkan kejadian itu kepada Polisi dan Basarnas, lima rekannya sempat melakukan pencarian. Namun pencarian tersebut tidak menuai hasil.
Kapolsek menambahkan, wawan dan para saksi peristiwa ini merupakan penambang emas di daerah tersebut. Anggota Polsek bersama tim Sar Gabungan masih melakukan pencarian.*
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017