Pemerintah Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, meluncurkan mesin ATM sampah di lima SMA/SMK untuk memanfaatkan botol plastik bekas menjadi bernilai ekonomi, sekaligus meminimalisasi polusi sampah di wilayahnya.

Penjabat Wali Kota Sorong Septinus Lobat di Sorong, Papua Barat Daya, Senin, menjelaskan penyediaan mesin ATM sampah merupakan bagian untuk memberikan edukasi positif kepada setiap siswa tentang pemanfaatan sampah bernilai ekonomis.

"Arahnya jelas yakni mengajak siswa untuk menjaga kebersihan tetapi juga mendapatkan uang melalui pemanfaatan sampah itu," katanya usai meluncurkan mesin ATM sampah di Kota Sorong.

Dia mengakui bahwa sampah di Kota Sorong belum tertangani secara baik dan maksimal, sehingga upaya strategis terus dilakukan supaya minimalisasi sampah benar-benar terwujud.

Lobat meyakini dengan hadirnya mesin ATM sampah, anak-anak sekolah dan juga masyarakat akan berlomba-lomba mengumpulkan sampah botol plastik dan dimasukkan ke mesin ATM untuk mendapatkan uang.

"Ini teknik gampang dan bisa dilakukan oleh siapa saja, sehingga kita yakin semua orang pasti tergerak dengan metode ini," bebernya.

Karena itu, kata dia, setiap sampah botol plastik yang dimasukkan ke dalam ATM sampah dihargai dengan uang senilai Rp64 rupiah.

"Siswa bisa mengumpulkan sampah botol plastik di rumah, jalan atau di mana saja, kemudian dibawa ke sekolah dan dimasukkan ke dalam mesin ATM sampah, maka mereka akan mendapatkan uang," terangnya.

Lobat menambahkan keberadaan mesin ATM sampah akan memberikan dampak bagi kebersihan di Kota Sorong, sekaligus mendapatkan pundi-pundi uang dari sampah botol plastik.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023