Pemerintah Kabupaten Kaimana, Papua Barat, di bawah kepemimpinan Bupati Freddy Thie dan Wakil Bupati Hasbulla Furuada memberikan prioritas pada pembangunan sektor pariwisata, perikanan, dan pertanian untuk mendongkrak perekonomian daerah.

Bupati Freddy Thie yang dihubungi dari Manokwari, Kamis, mengatakan tiga sektor unggulan itu akan serius dikerjakan oleh Pemkab Kaimana lantaran kurang mendapat perhatian maksimal pada pemerintahan sebelumnya.

Bahkan, dokumen perencanaan pembangunan ketiga potensi tersebut tidak pernah dibuat.

"Pada awal masa pemerintahan kami tahun 2021, ketiga potensi inilah yang kami lirik pertama kali. Kami menggandeng kampus-kampus yang sudah terkenal di bidang masing-masing untuk menyusun dokumen masterplan," kata Freddy.

Freddy menyatakan sepakat dengan arahan Presiden Joko Widodo saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forkopimda di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Selasa (17/1) yang meminta kepala daerah se-Indonesia untuk mengembangkan potensi yang dimiliki daerah masing-masing.

"Seluruh kabupaten dan kota harus mulai mendesain kotanya dengan baik sehingga setiap kabupaten dan kota itu memiliki deferensiasi. Maksimalkan potensi daerah yang ada. Buat masterplannya yang betul-betul memiliki visi ke depan," pesan Presiden Jokowi.

Bupati Freddy menyebut saat ini pembangunan Kaimana sudah selaras dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi.

"Saya setuju dengan pesan Bapak Presiden bahwa setiap daerah harus fokus membangun potensi yang dimilikinya. Supaya masing-masing daerah memiliki daya saing yang kuat dan tidak terlalu tergantung pada APBD yang disuntik dari pusat," ujar mantan pengusaha itu

Di bidang pariwisata, katanya, Pemkab Kaimana telah menggandeng Universitas Udayana Bali.

Sementara itu untuk pengembangan sektor perikanan dan pertanian, jajarannya bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Pada anggaran 2022, masterplan ketiga potensi tersebut sudah selesai disusun. Tapi itu belum cukup karena harus ada dokumen Detail Engineering Design (DED) dan dokumen-dokumen pelengkap lainnya. Kami menargetkan tahun ini semua dokumen sudah selesai lalu kami perdakan," jelas Freddy.

Semua dokumen tersebut, katanya, merupakan dokumen yang sangat penting dalam sebuah perencanaan pembangunan jangka panjang sehingga tidak lagi dikerjakan asal-asalan dikerjakan namun akan berkelanjutan.

Freddy menyebut sebuah program pembangunan tanpa dokumen perencanaan yang matang tidak akan visibel dan berkelanjutan.

"Jangan sampai setiap ganti bupati, ganti pula rencana pembangunannya. APBD sebanyak apapun tidak akan cukup untuk membiayai model pembangunan semacam itu," ujarnya.

Sebuah program pembangunan yang tidak terencana dengan baik, juga dinilai tidak akan memiliki efek positif terhadap kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Oleh sebab itu, Freddy berharap mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya yang ada di Kabupaten Kaimana atas rencana-rencana pembangunan yang akan dilakukannya, terutama rencana pembangunan potensi pariwisata, perikanan dan pertanian.

Freddy berjanji selama memimpin Kaimana tidak akan pernah menutup diri dari masukan dan saran dari pihak manapun. Namun ia berharap, semua masukan tersebut berangkat dari misi yang sama yaitu sama-sama ingin membangun Kaimana ke arah yang lebih baik.

"Kuncinya penyamaan frame berpikir dulu. Pahami dulu apa yang kami maksudkan, baru dikomentari dan dikoreksi. Jangan belum paham apa maksud dan tujuannya, komentarnya sudah berseliweran di media sosial. Akhirnya tercipta opini publik yang justru menyesatkan," kata Freddy.

Pewarta: Evarianus Supar

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023