Pemerintah kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat menggelar sosialisasi kesiapsiagaan penanganan bencana bagi mitra yang tergabung dalam Taruna Siaga Bencana atau Tagana.
Kepala Seksi Bencana Alam pada Dinas Sosial Kabupaten Raja Ampat, Abraham Rumbewas di Waisai, Sabtu mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi tersebut dalam rangka menyiapkan anggota Tagana dan masyarakat umum untuk bagaimana menyikapi situasi bencana.
Sosialisasi ini agar anggota Tagana maupun masyarakat mempersiapkan diri sejak dini ketika bencana benar-benar terjadi langsung turun lapangan melakukan upaya penanggulangan bencana tersebut.
Bagaimana menangani korban akibat bencana dengan cepat, bagaimana proses evakuasi korban agar aman, bagaimana membuat dapur umum, bagaimana pendataan di lapangan, serta bagaimana mengawal bantuan bagi korban bencana.
Dikatakan bahwa Raja Ampat adalah daerah kepulauan dimana kondisi geografis dan sebaran penduduk yang terpisah-pisah oleh pulau besar maupun pulau kecil. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam memberikan pelayanan yang berkaitan dengan tanggap darurat bencana.
Upaya penanganan bencana di wilayah kepulauan harus menjadi tekat untuk memperkuat komitmen dan kerja bersama-sama dengan memperkuat kelembagaan dan fasilitas pendukung.
Perseta dalam sosialisasi ini sebanyak 100 orang yang terdiri dari 75 anggota Tagana dan OPD terkait, BPBD, Basarnas, Kantor Perbatasan, Satpol PP, dan Dinas Pendidikan yang diwakili oleh guru-guru yang terdiri dari SD, SMP, SMA dan SMK.
Diharapkan setelah kegiatan ini, peserta bisa memahami materi yang telah diberikan oleh pemateri hingga kelak materi ini akan disosialisasikan kepada masyarakat di kampung-kampung.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Seksi Bencana Alam pada Dinas Sosial Kabupaten Raja Ampat, Abraham Rumbewas di Waisai, Sabtu mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi tersebut dalam rangka menyiapkan anggota Tagana dan masyarakat umum untuk bagaimana menyikapi situasi bencana.
Sosialisasi ini agar anggota Tagana maupun masyarakat mempersiapkan diri sejak dini ketika bencana benar-benar terjadi langsung turun lapangan melakukan upaya penanggulangan bencana tersebut.
Bagaimana menangani korban akibat bencana dengan cepat, bagaimana proses evakuasi korban agar aman, bagaimana membuat dapur umum, bagaimana pendataan di lapangan, serta bagaimana mengawal bantuan bagi korban bencana.
Dikatakan bahwa Raja Ampat adalah daerah kepulauan dimana kondisi geografis dan sebaran penduduk yang terpisah-pisah oleh pulau besar maupun pulau kecil. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam memberikan pelayanan yang berkaitan dengan tanggap darurat bencana.
Upaya penanganan bencana di wilayah kepulauan harus menjadi tekat untuk memperkuat komitmen dan kerja bersama-sama dengan memperkuat kelembagaan dan fasilitas pendukung.
Perseta dalam sosialisasi ini sebanyak 100 orang yang terdiri dari 75 anggota Tagana dan OPD terkait, BPBD, Basarnas, Kantor Perbatasan, Satpol PP, dan Dinas Pendidikan yang diwakili oleh guru-guru yang terdiri dari SD, SMP, SMA dan SMK.
Diharapkan setelah kegiatan ini, peserta bisa memahami materi yang telah diberikan oleh pemateri hingga kelak materi ini akan disosialisasikan kepada masyarakat di kampung-kampung.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022