Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sorong, Papua Barat menggelar diskusi bersama organisasi perangkat daerah kota Sorong dan instansi terkait lainnya guna mengamankan data menuju satu data Indonesia.
Diskusi yang berlangsung di aula kantor Wali Kota, Selasa, dengan tema kota Sorong dalam angka 2022 dan pembinaan statistik sektoral di lingkungan pemerintah kota Sorong.
Acar dibuka oleh Sekretaris Daerah Yakob M. Karet yang berharap seluruh organisasi perangkat daerah mendukung kegiatan pengumpulan data oleh BPS menuju satu data Indonesia.
Kepala BPS Kota Sorong, Merry mengatakan bahwa diskusi ini untuk menyamakan persepsi dan menyamakan data sehingga data yang dihasilkan oleh BPS benar-benar data yang sudah terkonfirmasi pada produsen data dalam hal ini organisasi perangkat daerah kota Sorong.
Tujuannya agar ketika data tersebut dipublikasikan oleh pihak BPS untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan sudah tidak ada lagi komplain dari produsen data.
"Semua ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik untuk menuju program satu data Indonesia," katanya.
Dia berharap organisasi perangkat daerah di lingkungan pemerintah kota Sorong menyampaikan data-data sekunder yang dihasilkan sehingga dapat dihimpun oleh BPS untuk dipublikasikan menuju satu data Indonesia.
Sebab, kata Dia, data-data sekunder yang dihasilkan oleh organisasi perangkat daerah sangat berguna bagi evaluasi dan perencanaan pembangunan daerah kota Sorong.
"Contoh pada Dinas Perikanan berapa jumlah nelayan, dan berapa jumlah produksi ikan semuanya harus terdata. Begitu pada Dinas Kesehatan berapa jumlah keseluruhan tenaga kesehatan semuanya harus terdata dengan baik guna evaluasi dan perencanaan pembangunan daerah kota Sorong," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Diskusi yang berlangsung di aula kantor Wali Kota, Selasa, dengan tema kota Sorong dalam angka 2022 dan pembinaan statistik sektoral di lingkungan pemerintah kota Sorong.
Acar dibuka oleh Sekretaris Daerah Yakob M. Karet yang berharap seluruh organisasi perangkat daerah mendukung kegiatan pengumpulan data oleh BPS menuju satu data Indonesia.
Kepala BPS Kota Sorong, Merry mengatakan bahwa diskusi ini untuk menyamakan persepsi dan menyamakan data sehingga data yang dihasilkan oleh BPS benar-benar data yang sudah terkonfirmasi pada produsen data dalam hal ini organisasi perangkat daerah kota Sorong.
Tujuannya agar ketika data tersebut dipublikasikan oleh pihak BPS untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan sudah tidak ada lagi komplain dari produsen data.
"Semua ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik untuk menuju program satu data Indonesia," katanya.
Dia berharap organisasi perangkat daerah di lingkungan pemerintah kota Sorong menyampaikan data-data sekunder yang dihasilkan sehingga dapat dihimpun oleh BPS untuk dipublikasikan menuju satu data Indonesia.
Sebab, kata Dia, data-data sekunder yang dihasilkan oleh organisasi perangkat daerah sangat berguna bagi evaluasi dan perencanaan pembangunan daerah kota Sorong.
"Contoh pada Dinas Perikanan berapa jumlah nelayan, dan berapa jumlah produksi ikan semuanya harus terdata. Begitu pada Dinas Kesehatan berapa jumlah keseluruhan tenaga kesehatan semuanya harus terdata dengan baik guna evaluasi dan perencanaan pembangunan daerah kota Sorong," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022