Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat terus berupaya meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di daerah tersebut meningkat hingga minimal 85 persen.
"Pemerintah dalam setiap kesempatan selalu melakukan sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi memilih pada pilkada nanti," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Papua Barat Rosa M. Thamrin Payapo di Manokwari, Jumat.
Ia mengatakan sosialisasi terkait partisipasi pemilih terus dilakukan oleh setiap pejabat saat menghadiri kegiatan publik, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Selain itu, kata dia, sosialisasi juga dilakukan dengan pemasangan spanduk atau baliho berupa imbauan kepada masyarakat di ruang publik agar dapat memilih pemimpin daerah ini pada 27 November 2024.
Rosa mengatakan Pemprov Papua Barat berupaya terus mempertahankan prestasi tingginya partisipasi pemilih pada Pilpres dan Pileg 2024 mencapai 87,7 persen.
"Persentase itu lebih tinggi dibanding nasional yang mencapai 77,7 persen. Sedangkan untuk one man one vote atau pemilihan yang tidak menggunakan sistem noken, Provinsi Papua Barat terbaik se-tanah Papua," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya optimistis partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 dapat mencapai minimal 85 persen karena pada pilkada ini kepentingan daerah lebih kental.
Menurut dia, dengan tingginya pengaruh kepentingan daerah otomatis para pasangan calon, baik bupati maupun gubernur akan berusaha agar masyarakat berbondong-bondong untuk datang ke TPS untuk memilih mereka pada 27 November nanti.
"Kita berharap Provinsi Papua Barat bisa sukses melaksanakan pilkada dan terjadi pesta demokrasi yang aman, damai dan demokratis," ujarnya.
Pada Pilkada Papua Barat tahun 2024 hanya diikuti satu pasangan calon atau calon tunggal Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat, yakni pasangan Dominggus Mandacan dan Mohamad Lakotani yang diusung PKB, Partai Gerindra, PDI-P, Partai Nasdem, partai Buruh, PKS, Partai Hanura, Partai Garuda, PAN, Partai Demokrat, PSI, Partai Perindo, PPP, PBB, Partai Ummat, Partai Golkar dan Partai Gelora.
.