Sorong (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Sorong berupaya menurunkan angka prevalensi stunting dengan menggandeng semua pihak untuk melakukan intervensi langsung.
"Prevalensi stunting cenderung meningkat dari 27,20 persen pada 2022 menjadi 31 persen pada 2023, jadi kita libatkan semua pihak untuk melakukan intervensi berupa bantuan makanan bergizi," kata Plt. Kepala Dinas PPKB Kota Sorong, Saul Solossa di Gedung LG Sorong, Selasa.
Pada Rapat Koordinasi bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting, ia mengatakan, prevalensi balita stunting di Sorong cenderung berada di bawah rata-rata tingkat provinsi tetapi masih di atas rata-rata nasional.
"Kecenderungan angka stunting yang naik ini dijawab dengan upaya konkret terhadap percepatan penurunan stunting melalui intervensi pemenuhan gizi dari setiap organisasi perangkat daerah (OPD) kepada setiap kelurahan di Kota Sorong," katanya.
Selain itu, menurut dia, dilakukan penguatan konvergensi lintas sektor sebagai upaya pencegahan terhadap munculnya kasus baru.