Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak PBD Beatriks Msiren di Sorong, Rabu, menjelaskan pemprov bekerja sama dengan Balai Pendidikan Vokasi dan Produktivitas Sorong memberikan pelatihan las bagi masyarakat setempat.
"Peluang usaha las sangat besar sehingga kita juga perlu menyiapkan sumber daya manusia untuk menjawab kebutuhan itu," kata dia.
Dia menyebutkan peserta pelatihan ini orang asli Papua yang belum memiliki pekerjaan atau mereka yang putus sekolah.
"Sehingga pemerintah mengambil kebijakan memberdayakan masyarakat potensi mereka untuk menjawab kebutuhan yang ada di bidang las," kata dia.
Instruktur pelatihan las, Abudzar Ghifari, mengatakan prospek pengelasan di Kota Sorong tinggi sehingga pelatihan ini penting dan strategis diberikan kepada masyarakat Papua.
"Materi pengelasan yang kita berikan itu tentang pengelasan 3F, yakni menyambung dan mengukur objek yang mau dilas," ujar dia.
Dia berharap, melalui pelatihan ini menjadi peluang bagi peserta untuk bisa membuka usaha las sebagai upaya menjawab kebutuhan pasar.
Seorang peserta pelatihan itu, Viktor Kaliele, memberikan apresiasi kepada pemerintah atas peluang pelatihan yang telah diberikan kepada warga.
"Ini akan menjadi modal bagi saya untuk membuka usaha las di daerah saya," ucap dia.