Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar anak-anak di Tanah Papua yang berkarakter dan berwawasan disiapkan sejak dini.
"Kita melihat ke depan anak-anak Papua harus betul-betul disiapkan tidak hanya pintar dan pandai, tetapi juga berwawasan serta berkarakter," katanya usai menghadiri perayaan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 di Istora Papua Bangkit, Jayapura, Papua, Selasa.
Menurut Jokowi, anak-anak merupakan generasi masa depan sehingga sudah seharusnya pemerintah giat menyiapkan mulai dari kepintarannya, kepandaiannya, wawasannya, hingga karakternya.
"Perayaan HAN ke-40 ini mungkin pertama kali diadakan secara besar-besaran dan anak-anak menikmati, saya pun juga tidak mau memberi sambutan pidato karena ini adalah harinya berinteraksi dengan anak-anak, bermain, senang-senang," ujarnya.
Menurut Presiden, dengan mendapatkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk tarian kolosal membuktikan bahwa anak-anak Papua juga bisa berkarya.
"Untuk rekor MURI ini anak-anak Papua sangat kreatif dan itu dimulai dari anak-anak yang tadi kita lihat tarian kolosal, anak-anak sangat menjiwai dan DNA kita memang ada di situ," katanya lagi.
Presiden menambahkan, pihaknya mendorong agar anak-anak di Indonesia khususnya Tanah Papua terus belajar. "Belajar belajar dan belajar," ujarnya.
Pada peringatan HAN ke-40 terdapat beberapa kegiatan mulai dari menghitung gasing, tarian kolosal, polisi cilik, drum band dan peragaan busana yang dibawakan oleh anak-anak di Tanah Papua.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara ikut bermain dan menari bersama serta menikmati setiap pertunjukan yang ditampilkan oleh anak-anak Papua.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi minta anak Papua berkarakter disiapkan sejak dini Menurut Jokowi, anak-anak merupakan generasi masa depan sehingga sudah seharusnya pemerintah giat menyiapkan mulai dari kepintarannya, kepandaiannya, wawasannya, hingga karakternya.
"Perayaan HAN ke-40 ini mungkin pertama kali diadakan secara besar-besaran dan anak-anak menikmati, saya pun juga tidak mau memberi sambutan pidato karena ini adalah harinya berinteraksi dengan anak-anak, bermain, senang-senang," ujarnya.
Menurut Presiden, dengan mendapatkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk tarian kolosal membuktikan bahwa anak-anak Papua juga bisa berkarya.
"Untuk rekor MURI ini anak-anak Papua sangat kreatif dan itu dimulai dari anak-anak yang tadi kita lihat tarian kolosal, anak-anak sangat menjiwai dan DNA kita memang ada di situ," katanya lagi.
Presiden menambahkan, pihaknya mendorong agar anak-anak di Indonesia khususnya Tanah Papua terus belajar. "Belajar belajar dan belajar," ujarnya.
Pada peringatan HAN ke-40 terdapat beberapa kegiatan mulai dari menghitung gasing, tarian kolosal, polisi cilik, drum band dan peragaan busana yang dibawakan oleh anak-anak di Tanah Papua.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara ikut bermain dan menari bersama serta menikmati setiap pertunjukan yang ditampilkan oleh anak-anak Papua.