Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua & Maluku Subagyo di Sorong, Senin, menjelaskan kegiatan program pengembangan masyarakat (PPM) merupakan program yang dilakukan oleh SKK Migas-KKKS sebagai kontribusi kehadiran kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi dalam mendukung program pemerintah di sekitar daerah operasi.
"Jadi ini bagian dari implementasi PPM untuk memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah produksi khususnya di bidang kesehatan," jelas dia.
Field Operation Manager Petrogas (Island) Ltd Ricky Tri Yuandi menyampaikan bahwa Petrogas (Island) Ltd. mendukung upaya pemerintah Kabupaten Sorong dalam percepatan penurunan stunting.
“Dengan bersinergi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong, kami menjalankan kegiatan PPM Bidang Kesehatan ini dengan harapan kesehatan masyarakat bisa lebih optimal,” terangnya.
Bentuk implementasi PPM bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong itu berupa skrining kualitas gizi bagi balita dan ibu hamil di Kampung Kotlol, Distrik Salawati Selatan, bimbingan teknis, pelatihan memasak makanan bergizi dan pemberian makanan tambahan bagi balita.
"Petrogas (Island) Ltd. memberikan dukungan berupa peralatan masak, peralatan makan, serta bahan makanan," beber dia.
Kepala Bidang Gizi dan Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Mustika Achmad Mato menjelaskan penguatan terhadap kader posyandu berupa pelatihan tentang cara mengolah makanan sehat bagi balita adalah sangat penting.
"Bagaimana memasak dan menentukan menu makan yang sehat dan sesuai aturan kesehatan supaya makanan yang dikonsumsi benar-benar sehat," ujar dia.
Pemberian makanan sehat oleh kader posyandu ini dilakukan setiap pagi mulai Senin hingga Sabtu, selama 90 hari. Pihak Puskesmas Sailolof, Distrik Salawati Selatan juga terlibat dalam kegiatan monitoring para balita setiap minggu.
Kader Losyandu Kampung Kotlol, Marlina Walipap merasa sangat terbantu dengan program sinergi antara Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong dan Petrogas (Island) Ltd ini.
“Karena lewat kegiatan ini kami sudah diajarkan cara memasak makanan yang bergizi dan diberikan kepada anak-anak kami sendiri di kampung. Lewat pelatihan ini kami juga akan memanfaatkan ketersediaan sayur, buah dan bumbu dapur yang ada di kebun atau halaman rumah untuk memasak makanan bergizi,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Sorong telah menetapkan delapan distrik sebagai lokus penanganan stunting, terdiri atas Distrik Makbon, Salawati, Seget, Aimas, Klamono, Mayamuk, Klaso dan Salawati Timur.
Prevalensi srunting berdasarkan data survei status gizi Indonesia (SSGI) bahwa pada 2021 angka stunting Kabupaten Sorong sebesar 28,8 persen, kemudian di 2022 turun ke angka 23,8 persen dan pada 2023 mengalami kenaikan menjadi 27,3 persen.
Sasaran program 2024 berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong, keluarga berisiko stunting sebesar 9.793 kepala keluarga, ibu hamil sebanyak 2.145, ibu menyusui 2.047, balita 8.833, remaja putri sebanyak 3.500 orang.