Kepala perwakilan SKK Migas Papua Maluku Subagyo melalui keterangannya yang diterima di Sorong Rabu mengatakan, agenda donor darah tersebut merupakan kepedulian dari semua pihak untuk ikut membantu menyediakan darah bagi pasien yang membutuhkan.
"Karena kebutuhan akan darah penting untuk keberlangsungan hidup bagi pasien yang membutuhkan," ujarnya.
Menurut dia, donor darah ini bukan hanya merupakan bentuk implementasi kepedulian sosial yang tinggi, tapi juga sebagai wujud konkret bagaimana menjaga kesehatan setiap pendonor.
"Kita harapkan agar aksi donor darah ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan" ujar Subagyo.
Subagyo menyebutkan, aksi donor darah ini juga sebagai ajang untuk memperingati 22 tahun mengelola hulu migas yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Sebab, 22 tahun mengelola industri hulu migas telah menghadirkan dampak positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
"Kehadiran kegiatan industri hulu migas telah memberi dampak bagi masyarakat, baik berupa keluhan, harapan masyarakat maupun citra positif investasi lokal, penggunaan produk lokal maupun upaya menjaga kelestarian lingkungan dan efek hulu migas bagi perekonomian lokal dan nasional" ujar Subagyo.
Ketua PWI Papua Barat Daya Wahyudi mengatakan, aksi donor darah merupakan agenda bersama antara PWI Papua Barat Daya, SKK Migas Papua Maluku, dan KKKS klaster Papua Barat Daya.
"Kita berharap dengan adanya aksi donor darah ini selain sebagai momentum memperingati 22 tahun mengelola industri hulu migas, juga membangkitkan kepedulian di antara sesama yang membutuhkan," ujarnya.
Kepala UTD PMI Kabupaten Sorong dr Augustinus Luther mengatakan, dari kegiatan donor yang diikuti 200 peserta itu berhasil mengumpulkan 111 kantong darah.
"Sebanyak 111 kantong darah selanjutnya akan diikuti dengan screening kualitas oleh pihak UTD," katanya.
Sebelumnya, PWI bersama SKK Migas melangsungkan aksi donor darah di Kantor SKK Migas pada 16 Juli 2024, dengan melibatkan empat tenaga dokter dan tujuh tenaga medis donor.