Kota Sorong (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, menyebut bahwa pesta paduan suara gerejawi (Pesparawi) XIV yang akan dilaksanakan di Provinsi Papua Daya merupakan ajang memperkuat iman peserta di wilayah itu.
"Pesparawi ini diharapkan menjadi ajang tumbuh kembang dan memperteguh iman peserta yang terefleksi dalam praktik hidup nyata dalam bentuk saling mengasihi dan menghargai satu sama lain sebagai ciptaan Tuhan," jelas Pj Wali Kota Sorong saat pelepasan kontingen Pesparawi tingkat Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya di Gedung Lamber Jitmau, Kota Sorong, Selasa.
Dia mengatakan, tujuan pendidikan nasional yang terjabarkan di dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kemudian, tujuannya lainnya adalah mengembangkan potensi peserta agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
"Karena itu saya harap para peserta dalam waktu yang sudah dekat ini terus mempersiapkan diri dengan baik, menjaga kekompakan, keharmonisan dan tetap menjaga nama baik Kota Sorong," harap dia.
Sebab, kata dia, keberhasilan yang diraih di dalam ajang Pesparawi bukan berdasarkan usaha perseorangan melainkan atas dasar usaha bersama yang terbentuk di dalam tim.
"Karena itu tetap menjaga kerja sama tim agar bisa menghasilkan prestasi terbaik," ujar dia.
Menurut dia, tujuan dari ajang ini bukan untuk menjadi pemenang melainkan memuji dan memuliakan nama Tuhan.
Dia pun menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tulus kepada LPPD Kota Sorong dan seluruh peserta yang mewakili Kota Sorong untuk mengambil bagian di dalam ajang gerejawi itu.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Sorong menyalurkan bantuan berupa dana hibah kepada Panitia Pesparawi senilai Rp2 miliar sebagai upaya mendukung ajang gerejawi se-Tanah Papua yang akan berlangsung pada 19 hingga 30 Juni 2024 di Papua Barat Daya.