Teminabuan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, berupaya mencegah penyebaran virus polio kepada balita usia 0 - 7 tahun 11 bulan di wilayah itu.
Kapela Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sorsel, Arlince Abecina Watho, di Teminabuan, Kamis, mengatakan munculnya penyakit polio di sejumlah daerah di tanah Papua maka pemerintah pusat menetapkan program pekan Imunisasi nasional (PIN) polio.
"Kejadian luar biasa melanda tanah Papua yaitu polio muncul di daerah Asmat, dan Nabire. Polio merupakan salah satu virus yang menyerang anak-anak usia 0-7 tahun 11 bulan, bisa terjadi anak-anak lumpuh mendadak," kata Arlince.
Ia mengatakan, pemberian vaksin polio secara nasional tahap pertama serentak mulai dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2024.
" Provinsi Papua Barat Daya menjadi urutan pertama capaian tertinggi imunisasi polio bagi anak-anak. Yakni 40,1 persen dari total target sebanyak 61.363 orang anak," kata Arlince.
Ia mengatakan, khusus Sorsel, pada tahap pertama ini sudah mencapai 25,3 persen, dari total target atau sasaran sebanyak 9.153 orang anak.
"Pelaksanaan imunisasi polio di Sorsel berada di urutan ke-4 dengan persentase 25 persen. Ini baru dilakukan di 7 puskesmas, dari 16 puskesmas yang ada di wilayah Sorsel," jelas dia.
Arlince melanjutkan, ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam meningkatkan target imunisasi polio bagi anak-anak di Sorsel.
"Persoalan yang dihadapi yaitu letak geografis wilayah pantai Imekko sangat sulit dijangkau dan juga bertepatan dengan pelaksanaan akreditasi 14 puskesmas yang ada di Sorsel.