Manokwari (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat menyebut cakupan imunisasi polio yang dilaksanakan sejak 27 Mei hingga 4 Juli 2024 mencapai 82,1 persen dari total sasaran 85.718 anak berusia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari.
"Jumlah anak yang sudah menerima vaksinasi polio pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2024 sebanyak 70.409 anak," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Papua Barat dr Feny Mayana Paisey di Manokwari, Sabtu.
Dia menjelaskan realisasi vaksinasi polio nOPV2 meliputi 41.495 anak usia 0-59 bulan (74,1 persen), 16.889 anak usia 5 tahun sampai kurang dari 7 tahun (84,4 persen), dan 12.025 anak usia 7 tahun (123,7 persen).
Target pemberian vaksinasi polio nOPV2 untuk anak usia usia 0-59 bulan sebanyak 55.989 anak, anak usia 5 tahun sampai kurang dari 7 tahun 20.005 anak, dan anak usia 7 tahun ada 9.724 anak.
"Progres vaksinasi polio terus meningkat, dan kami optimis bisa sampai 100 persen," ujar Feny.
Menurut dia edukasi yang masif dan peran aktif dari seluruh komponen terutama orang tua berdampak positif terhadap pencapaian vaksinasi guna mencegah anak terpapar virus polio.
Imunisasi tersebut memiliki banyak manfaat seperti mencegah kelumpuhan permanen bahkan kematian akibat polio, serta memutus mata rantai penularan virus polio di wilayah Papua Barat.
"Pemberian imunisasi secara lengkap adalah salah satu upaya pencegahan yang efektif supaya bisa melindungi anak-anak dari virus polio," ucap Feny Mayana.
Ia menekankan imunisasi merupakan amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 yang menyatakan setiap anak berhak atas layanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.
Pelaksanaan yang dilakukan serentak di Papua Barat bertujuan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), sehingga paling sedikit 95 persen anak dari target sasaran harus mendapat vaksinasi polio.
"Dari tujuh kabupaten se-Papua Barat, hanya Pegunungan Arfak yang masih 27,8 persen sisanya sudah lebih dari 80 persen. Kami terus berupaya agar Pegunungan Arfak bisa naik," kata dr Feny.