Wasior, (Antara) Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, masih diperhadapkan dengan sejumlah tantangan dalam mengembangkan bidang pendidikan di daerah tersebut
Kurang lebih baru 1 tahun 8 bulan Bupati Bernadus Imburi dan wakilnya Paulus Indubri memegang tampu kepemimpinan di daerah tersebut. Masalah pendidikan, tentu menjadi pekerjaan rumah bagi keduanya.
Semua pihak, terutama pemerintah daerah tentu menginginkan pendidikan di Teluk Wondama maju seperti daerah lain.
Persoalan pendidikan, di daerah ini tidak hanya soal jumlah guru yang terbatas, sarana dan fasilitas penunjang pendidikanpun masih sangat minim terutama di daerah terpencil dan terdalam.
Di Distrik Sough Wepu, salah satu wilayah terluar di Wondama, para guru setempat terpaksa memanfaatkan ruang kelas sebagai tempat tinggal karena belum tersedia rumah guru.
Ishak M, guru SD Inpres Reyob di Distrik Soug Wepu mengaku dirinya bersama beberapa rekan guru lainnya sudah bertahun-tahun mendiami ruang kelas sebagai tempat tinggal.
Mereka tidak punya pilihan lain karena sejak berdiri SD Inpres Reyob tidak memiliki rumah tinggal untuk guru. Sementara masyarakat setempat juga tidak mampu membangun rumah untuk guru.
"Kami tidur dan masak di ruang kelas karena tidak ada rumah guru. Jadi kami mohon Dinas Pendidikan tolong perhatikan nasib kami. Malam hari kami tidur pakai meja saja, " kata Ishak pada acara kunjungan kerja Bupati Bernadus Imburi dan Wakil Bupati Paulus Induri di Kampung Kaprus, belum lama ini.
Nasib serupa juga dialami guru di SMP Negeri Sough Wepu di kampung Kaprus. Menurut Ibu Faraidah, salah seorang guru setempat, selama ini dia terpaksa tinggal bersama para siswi di asrama puteri karena belum tersedia rumah tinggal untuk guru.
"Bangunan sekolah kami sangat bagus. Sudah ada asrama puteri dan sudah ada perpustakaan. Tapi tidak ada rumah guru. Ada perpustakaan tapi hanya gedung saja, tidak ada buku," ungkap Faraidah.
Faraidah dan beberapa guru yang lain mengharapkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Teluk Wondama memberi perhatian khusus terhadap guru yang mengabdi di wilayah terpencil dan terjauh.
Pelaksana Tugas Kepala Dispora Lapada La Anak Gunung menyampaikan, penyediaan sarana prasarana pendukung pendidikan terutama perumahan guru akan menjadi salah satu program prioritas tahun 2018.
Bupati dan wakil bupati rutin melaksanakan kunjungan kerja ke kampung-kampung. Hal itu dilakukan untuk menyerap aspirasi serta melihat lebih dekat masalah yang masih terjadi di kampung terutama daerah pedalaman.(*)
Ini tantangan bidang pendidikan di Teluk Wondama
Senin, 6 November 2017 20:00 WIB