Super Air Jet resmi beroperasi di Bandara Rendani Manokwari pada 10 November 2024 dengan tiga rute penerbangan pergi pulang setiap hari, yaitu Makassar-Manokwari, Sorong-Manokwari, dan Jayapura-Manokwari.
"Super Air Jet kebanyakan melayani penerbangan di daerah yang punya potensi wisata. Penerbangan setiap hari pergi pulang," kata Sigit seusai pendaratan perdana Super Air Jet di Bandara Rendani Manokwari, Minggu.
Dia berharap dengan adanya penambahan konektivitas transportasi udara, maka pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten lebih konsen mengoptimalkan pengelolaan potensi pariwisata di seluruh wilayah Papua Barat.
Hal itu berdampak positif terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang datang, menarik minat maskapai lain untuk membuka rute dari dan ke Manokwari, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
"Kalau banyak kegiatan, pasti penumpang pesawat tidak berkurang. Oleh sebabnya, kami harap pemerintah daerah lebih serius kelola pariwisatanya," ucap Sigit.
Selain itu, kata dia, pengoperasian Super Air Jet tipe Airbus dapat mengatasi masalah pengalihan penerbangan ataupun keterlambatan pendaratan ketika kondisi kecepatan angin di Bandara Rendani Manokwari melebihi batas maksimum.
Maskapai dimaksud juga akan menjawab peningkatan permintaan tiket pesawat oleh masyarakat pengguna transportasi udara di Papua Barat, terutama menjelang libur hari besar keagamaan seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.
"Kita ketahui bersama biasanya saat liburan hari raya keagamaan itu banyak sekali permintaan tiket," ujar Sigit.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Rendani Manokwari Herman Sujito menjelaskan, rata-rata setiap hari ada sepuluh penerbangan keberangkatan dan kedatangan dengan jam operasional bandara dimulai pukul 06.00-18.00 WIT.
Aktivitas penerbangan itu hampir 80 persen dilakukan oleh maskapai dari Lion Air Grup seperti Wings Air, Lion Air, Batik Air, dan Super Air Jet yang perdana beroperasi sejak 10 November 2024.
"Kalau low season, penerbangan hanya sampai pukul 14.00 WIT. Kami sudah koordinasi dengan maskapai, supaya bisa atur ulang jadwalnya supaya tidak menumpuk penerbangan pagi," ucap Herman.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Otban IX: Pengoperasian Super Air Jet dukung pariwisata di Papua Barat