Sorong (ANTARA) - Regional Indonesia Timur mencatat kinerja 171,7 juta jam kerja selamat periode Agustus 2017- Desember 2023 yang merupakan kinerja membanggakan di bidang keselamatan kerja.
Direktur Regional Indonesia Timur Endro Hartanto dalam keterangan yang diterima di Sorong, Rabu, menjelaskan prestasi ini merupakan bentuk komitmen dan konsistensi Regional Indonesia Timur terhadap aspek keselamatan kerja dan implementasi aspek ESG (Environmental, Social & Governance), utamanya terkait dengan aspek sosial dimana kesehatan dan keselamatan kerja menjadi salah satu indikator utama.
Upaya ini juga mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) no. 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi yakni melindungi hak-hak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan terjamin.
"Perusahaan berkomitmen mewujudkan nol kecelakaan (zero accident) dan menjadikan keselamatan kerja menjadi prioritas utama dalam operasi migas yang tinggi risiko," jelasnya.
Berbagai upaya yang dilakukan adalah menegakkan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan melalui Corporate Saving Rules (CLSR), Contractor Safety Management System (CSMS), Process Safety & Asset Integrity Management System (PSAIMS), Sistem Izin Kerja Aman (SIKA) dan housekeeping di lingkungan kerja.
“Pencapaian ini merupakan bukti bahwa seluruh perwira menempatkan keselamatan sebagai yang utama. Saya sangat bangga atas capaian ini dan berharap ini menjadi penyemangat pekerja untuk semakin peduli terhadap keselamatan diri sendiri dan pekerja lain, aset perusahaan dan lingkungan di sekitarnya," ujarnya.
Tidak ada yang terkecuali, setiap pekerja dan mitra kerja yang berada di wilayah Regional Indonesia Timur wajib menjunjung tinggi HSSE Golden Rules Pertamina: Patuh - Intervensi - Peduli.
Jam kerja selamat menjadi faktor penting dalam kinerja keberlanjutan karena akan meningkatkan rasa aman pekerja, mendorong produktivitas, efisiensi dan reputasi baik.
“Saya minta hal baik ini terus dipertahankan dan catatan perbaikan segera dilakukan agar terjadi peningkatan berkelanjutan untuk perbaikan kinerja ke depan,” katanya menegaskan.
Jam kerja selamat ini diperoleh dari seluruh wilayah kerja di Regional Indonesia Timur dari Zona 11, Zona 12, Zona 13 dan Zona 14.
Komitmen atas upaya menjaga keselamatan kerja di lingkungan Regional Indonesia Timur ini juga mendapatkan apresiasi dari eksternal perusahaan, diantaranya lima penghargaan dalam ajang Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas Tahun 2023 dengan kategori tanpa kehilangan jam kerja sebagai akibat kecelakaan dan kategori pembinaan keselamatan Migas.
Tanda penghargaan keselamatan minyak dan gas bumi pada 2023 diberikan untuk dua kategori yaitu kategori tanpa kehilangan jam kerja sebagai akibat kecelakaan yaitu PATRA NIRBHAYA dan kategori pembinaan keselamatan Migas yaitu PATRA KARYA.
"Lima penghargaan ini dicapai oleh Zona 12 PT Pertamina EP Cepu (Patra Karya Raksa Madya dan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha II), bagian dari Zona 13 JOB Pertamina - Medco E&P Tomori Sulawesi (Patra Nirbhaya Utama) dan Pertamina EP Donggi Matindok Field (Patra Nirbhaya Madya) dan bagian Zona 11 PT Pertamina Hulu Energi Randugunting (Patra Nirbhaya Pratama)," bebernya.
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore.
Selain itu, terdapat 1 aset downstream yaitu Donggi Senoro LNG. Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai).
Regional 4 Indonesia Timur catat 171,7 juta jam kerja selamat pada 2017-2023
Rabu, 17 Januari 2024 21:11 WIB
Perusahaan berkomitmen mewujudkan nol kecelakaan (zero accident) dan menjadikan keselamatan kerja menjadi prioritas utama dalam operasi migas yang tinggi risiko