Manokwari (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat mengimbau seluruh komponen masyarakat di provinsi tersebut untuk tetap menjaga situasi kamtibmas yang kondusif menjelang masa kampanye pada 28 Januari-10 Februari 2024.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Polisi Ongky Isgunawan di Manokwari, Sabtu, mengatakan bahwa kepolisian terus mengedukasi seluruh komponen masyarakat agar tidak mudah terprovokasi.
Situasi kamtibmas yang kondusif merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan seluruh rangkaian Pemilu Serentak 2024 untuk memilih para calon pemimpin bangsa dan pemimpin daerah.
"Kepolisian terus mengajak masyarakat supaya tidak cepat terpancing dengan isu-isu yang bisa mengganggu kamtibmas," ujar Ongky Isgunawan.
Menurut dia perbedaan pilihan terhadap calon presiden dan wakil presiden, calon kepala daerah, serta calon anggota legislatif merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan berdemokrasi.
Meski demikian, perbedaan tersebut perlu dikelola secara baik guna mencegah timbulnya konflik sosial antarsesama masyarakat di seluruh Papua Barat yang notabene multietnis.
"Perbedaan itu hal biasa dalam demokrasi. Intinya, perbedaan itu harus disikap dengan bijaksana supaya tidak terjadi perpecahan," ucap Ongky.
Ia menjelaskan bahwa Polda Papua Barat melalui Tim Siber terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas masyarakat pengguna media sosial guna mencegah penyebaran informasi yang bernuansa provokasi.
Selain itu, kehumasan Polda hingga Polres jajaran juga nantinya akan meluncurkan inovasi dalam penyebaran informasi melalui media sosial, sehingga masyarakat semakin teredukasi dengan baik.
"Sekarang ini banyak generasi Gen Z, jadi kehumasan Polri akan meluncurkan konten kreatif atau poadcast dengan topik-topik edukasi menyangkut pemilu," tutur Ongky.
Kepolisian, kata dia, membutuhkan dukungan dari para tokoh adat, agama, masyarakat, dan pemuda untuk berperan aktif menggelorakan informasi positif demi mewujudkan Pemilu 2024 yang damai serta aman.
Oleh sebabnya, kepolisian beserta pemerintah daerah kerap melibatkan para tokoh di Papua Barat dalam berbagai diskusi menghadapi pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan.
"Sama-sama mengedukasi masyarakat supaya mengikuti kontestasi pemilu dengan tertib dan aman tanpa adanya gangguan apapun," ucap Ongky.