Sorong (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkuat sumber daya manusia tenaga kesehatan (nakes) terkait pelayanan metode pemasangan alat kontrasepsi kepada masyarakat guna mendukung Program Keluarga Berencana (KB) di Provinsi Papua Barat Daya.
Kepala Perwakilan BKKBN Papua Barat Philmona Maria Yarollo di Sorong, Senin, menjelaskan pentingnya peningkatan kemampuan nakes terhadap pemasangan alat kontrasepsi kepada masyarakat, karena semakin berkembangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya memiliki keluarga yang terencana dan mengarah kepada penggunaan alat kontrasepsi yang semakin meningkat.
Menjawab kondisi itu, kata dia, dibutuhkan nakes untuk memberikan pelayanan berbagai jenis metode atau cara kontrasepsi yang paling cocok dengan kondisi masing-masing peserta KB.
"Jadi setiap nakes kita berikan pemahaman terkait cara dan metode pemasangan alat kontrasepsi bagi peserta KB," ucapnya.
Hal itu, lanjutnya, karena pemasangan dan pencabutan Intrauterine Device (IUD) dan KB implan memerlukan kompetensi khusus bagi setiap nakes.
Tujuan pemasangan kontrasepsi IUD dan KB implan,kata dia, merupakan upaya strategis pemerintah untuk menciptakan kualitas penduduk yang sehat, cerdas, dan mencegah stunting di Papua Barat Daya.
"Pelayanan kontrasepsi bagi nakes adalah untuk mempersiapkan bidan agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan perilaku, sebagaimana yang menjadi tujuan pelatihan berbasis kompetensi, sehingga mampu berkontribusi penuh pada pelayanan dan peningkatan kualitas Program KB bagi masyarakat khususnya di fasilitas kesehatan," ucapnya.
Dia meyakini bahwa ketika kualitas pengetahuan nakes telah terbentuk secara baik dalam pelayanan pemasangan alat kontrasepsi, maka akan berimbas kepada peningkatan kualitas pelayanan KB dan kesehatan semakin optimal. Program KB, lanjutnya, akan berkontribusi terhadap pengaturan jarak kehamilan yang ideal.
Selain itu Program KB, kata dia, juga ikut berkontribusi dalam menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (ABI) yang menjadi indikator keberhasilan bidang kesehatan.
“Oleh karena itu dapat dinyatakan berhasil dan hebatnya nakes setelah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan," kata Philmona Maria Yarollo.