Manokwari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua Barat melatih bidan agar memiliki kompetensi dalam memberikan pelayanan kontrasepsi.
Kepala Perwakilan BKKBN Papua Barat Philmona Maria Yarollo di Manokwari, Senin mengatakan pihaknya melatih 15 bidan dari lima kabupaten yaitu Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Teluk Wondama dan Pegunungan Arfak.
Bidan dilatih secara teori maupun praktik tentang metode kontrasepsi IUD (intrauterine device) dan KB Implan, karena dua metode kontrasepsi tersebut memerlukan kompetensi khusus dalam pemasangan maupun pencabutannya.
"Selain memerlukan pengetahuan, diperlukan pula kemampuan yang khusus," katanya.
Ia menjelaskan pelatihan tersebut dilakukan agar para tenaga kesehatan atau bidan mengetahui dan mencegah faktor-faktor resiko pemasangan alat kontrasepsi khususnya Implan dan IUD.
Selain itu, bidan diharapkan mampu memberikan konseling bagi pasien untuk memilih alat kontrasepsi yang paling sesuai. Dengan itu, pelatihan berbasis kompetensi tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan program keluarga berencana pada fasilitas-fasilitas kesehatan.
"Pemerintah terus membangun kualitas penduduk melalui penyelenggaraan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat," ujarnya.
Philmona mengatakan, dengan meningkatnya kualitas pelayanan KB dan kesehatan dapat mendorong percepatan peningkatan kualitas SDM hingga penurunan stunting di Papua Barat. Karena program KB dapat digunakan untuk mengatur jarak kehamilan yang ideal baik pasca persalinan maupun pasca keguguran.
Program KB juga berkontribusi dalam menekan angka kematian ibu dan angka kematian Bayi yang menjadi indikator keberhasilan bidang kesehatan.
Ia menambahkan, untuk menjaga kualitas kompetensi bagi bidan pihaknya bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar sebagai pengampu pelatihan.
Ketua Tim Pokja Pelatihan BKKBN Papua Barat, Baso Pikres menjelaskan, pelatihan akan dilaksanakan selama 7 hari, 16-22 Oktober 2023. Selama pelatihan peserta mendapat materi teori dan simulasi. Setelah itu mereka akan praktek langsung ke lapangan di Distrik Prafi dan Distrik Masni Kabupaten Manokwari.
"Di hari terakhir peserta akan diuji lagi, untuk menentukan apakah mereka lulus kompetensi atau tidak," katanya.