Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari, Provinsi Papua Barat, terus berupaya mempertahankan status sebagai daerah hijau Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk ternak sapi.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Manokwari Nixon Karubaba di Manokwari, Kamis, mengatakan wabah PMK kembali muncul pada sejumlah daerah di Indonesia sejak awal tahun 2025.
“Sampai saat ini Kabupaten Manokwari masih daerah hijau atau bebas PMK. Untuk mempertahankan status itu, kami harus perketat lalu lintas sapi keluar-masuk di daerah,” ujarnya.
Baca Juga: Manokwari status waspada PMK
Ia mengatakan Pemkab Manokwari dalam kondisi waspada PMK, sehingga melakukan pelarangan dan pengawasan yang sangat ketat untuk lalu lintas masuknya hewan ataupun daging sapi dari luar daerah.
Status daerah hijau PMK, kata dia, harus dipertahankan karena jika wabah PMK masuk akan menyebabkan dampak ekonomi yang sangat merugikan mengingat Kabupaten Manokwari merupakan daerah swasembada sapi.
Untuk mencegah PMK, lanjutnya, langkah utama dengan melarang dan tidak memberi izin memasukkan hewan sapi dari luar daerah.
Menurutnya, populasi sapi di Manokwari masih cukup banyak, diperkirakan lebih dari 50.000 sapi.
Namun kebanyakan sapi di Manokwari tidak terdata karena peternak banyak yang melepasliarkan sapi di perkebunan kelapa sawit dan mereka beranak-pinak tidak terdata.
“Tiap tahunnya rata-rata pemotongan sapi mencapai 2.000 sampai 3.000 ekor. Sudah bertahun-tahun, tapi sapi kita tidak kekurangan juga. Ini tanda sapi kita cukup banyak,” katanya.
Dokter hewan Manokwari Esti Vivi Damayanti menjelaskan munculnya kembali PMK di sejumlah daerah diperkirakan karena tingginya curah hujan, sehingga virus lebih mudah tersebar.
Gejala sapi yang terkena PMK adalah demam tinggi hingga 39 derajat Celcius, mulut melepuh, dan keluar banyak air liur, serta di sela kuku terdapat luka atau terkelupas.
“Air liur itu yang menular karena membawa virus PMK. Untuk mengantisipasi hal itu, peternak harus memberi pakan yang baik serta menjaga sanitasi kandang dan lingkungan,” ujarnya.
Manokwari pertahankan status daerah hijau penyakit mulut & kuku
Kamis, 13 Maret 2025 10:08 WIB

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Manokwari Nixon Karubaba (ANTARA/Ali Nur Ichsan)