Sorong, Papua Barat Daya (ANTARA) - Pemerintah Papua Barat Daya mendorong investor masuk dan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi baru tersebut.
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad di Sorong, Papua Barat Daya, Rabu, menjelaskan pemerintah berencana membuat kegiatan kampanye dengan slogan "Papua Barat Daya Investman Years" sebagai upaya untuk menarik investor masuk ke wilayahnya.
"Kita sudah punya instrumen yang dikenal dengan istilah KEK, tinggal investor masuk dan mengembangkan kawasan itu," jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah pusat telah memberikan peringatan kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya jika hingga Desember 2023 tidak mencapai target, maka SK KEK itu akan dicabut.
"Karena kita sudah diberikan warning dari pusat sampai Desember 2023 ini," kata dia.
Atas dasar peringatan itu, dia kemudian mengajak seluruh bupati dan wali kota di wilayah pemerintahannya termasuk seluruh BUMN dan BUMD agar bersinergi untuk mendatangkan investor sehingga target KEK tersebut bisa tercapai.
"Saya mengajak seluruh bupati dan wali kota untuk bersinergi mempertahankan KEK itu dengan mendatangkan investor," ujar Musa'ad.
Sebab, menurutnya, keberadaan KEK akan memberikan manfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua Barat Daya.
"Selain itu, juga dampak dari pertumbuhan ekonomi itu akan menurunkan kemiskinan ekstrem dan pengangguran kita," ungka dia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 31 Tahun 2016, KEK Sorong yang diresmikan pada 11 Oktober 2019 itu beroperasi di atas lahan seluas 523,7 hektare.