Pasar Inpres Sanggeng dibangun sejak 1999 atau sekitar 34 tahun lalu selama ini telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Manokwari.
"Saya sangat senang sekali, karena pasar ini sudah sangat tua," kata Petronela Wanggai, salah satu pedagang di Pasar Sanggeng Manokwari, Rabu.
Ia berharap pemerintah terus melakukan penataan apabila pembangunan gedung pasar yang baru telah rampung.
Dengan demikian wajah pasar yang baru nanti lebih rapih dan tertata sesuai jenis komoditas yang dijual oleh pedagang.
Misalnya pembagian blok pedagang pakaian terpisah dari pedagang sembako, guna memudahkan para pembeli yang berkunjung.
"Kalau pasar yang lama tidak teratur sehingga pembeli kalau masuk selalu tanya," kata Petronela.
Ia meminta agar pemerintah daerah menyediakan petugas keamanan pasar ketika pasar yang baru mulai beroperasi.
Keamanan menjadi hal prioritas agar dapat mencegah aksi kriminalitas di pasar seperti pencurian barang dagangan, pemalakan, dan keributan akibat orang mabuk.
"Pemerintah juga harus siapkan petugas keamanan supaya pedagang tidak khawatir," ucap Petronela.
Bupati Manokwari Hermus Indou menuturkan pembangunan dua pasar tradisional yaitu Pasar Sanggeng dan Pasar Wosi bagian dari lima usulan program strategis yang telah disetujui pemerintah pusat.
"Pasar ini sudah memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat Manokwari," jelas Hermus.
Ia menjelaskan rencana pembangunan sejumlah infrastruktur di Manokwari sebagai pusat peradaban orang asli Papua mendapat dukungan penuh dari Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw.
Seperti perluasan Bandara Rendani Manokwari, pembangunan jembatan layang, pembangunan ruang terbuka publik, dan dua pasar tradisional.
"Pusat perdagangan dan infrastruktur lainnya di Manokwari selama ini tertinggal," jelas bupati.
Oleh sebabnya, bupati berharap pedagang dan masyarakat di wilayah Sanggeng tidak menghambat proses pembangunan pasar yang baru.
Selain itu, pedagang diminta bersabar menunggu penyelesaian pembangunan sembari menempati pasar sementara yang telah disediakan pemerintah daerah.
"Saya ajak masyarakat asli Papua tunjukkan jati diri kita sebagai pribadi yang ramah," kata bupati.
Perlu diketahui pemerintah kabupaten menggelar seremonial pembongkaran gedung pasar lama sekaligus peresmian pasar sementara yang dihadiri Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw bersama sejumlah pemangku kepentingan.