Manokwari (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manokwari, Papua Barat, mengerahkan 150 personil untuk mengamankan proses pembongkaran pasar tradisional Sanggeng.
Kepala Polresta Manokwari Kombes Pol Rivadin Benny Simangunsong di Manokwari, Rabu, mengatakan ratusan personil akan bertugas selama proses pembongkaran selesai yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan patroli pada pasar sementara.
"Kami libatkan 150 personil ditambah anggota TNI ada dua peleton (60 personil)," kata Rivadin.
Ia menjelaskan keterlibatan TNI-Polri bermaksud memberikan kepastian hukum dan kelancaran proses revitalisasi pasar tradisional di jantung Kota Manokwari.
Sebab, selama ini banyak pedagang mengeluhkan adanya aksi pemalakan dari sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.
"Kita tempatkan personil supaya antisipasi aksi premanisme di pasar sementara," ujar dia.
Setelah pembongkaran bangunan pasar lama rampung, kata dia, Polresta akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten terkait keberlanjutan pengamanan.
Meski demikian, Polri senantiasa mendukung seluruh program pembangunan infrastruktur yang diselenggarakan pemerintah setempat.
"Baik pembongkaran sampai proses pembangunan gedung pasar yang baru kita pasti amankan," jelas Rivadin.
Ia mengimbau seluruh masyarakat di Manokwari untuk tetap menjaga kondusivitas daerah agar program pembangunan berjalan tanpa ada hambatan.
Menurut dia sudah semestinya pemerintah daerah melakukan renovasi total Pasar Sanggeng, karena pasar tersebut sudah berusia 34 tahun.
Selain itu, peningkatan kualitas infrastruktur seiring dengan status Manokwari sebagai ibu kota Papua Barat dan pusat peradaban orang asli Papua.
"Masyarakat harus mendukung. Manokwari jadi barometer, dan pembangunan ini kan untuk masyarakat juga," jelas Rivadin.
Ia menekankan Polri tidak memberikan toleransi terhadap segala bentuk tindak pidana termasuk aksi premanisme yang meresahkan pedagang di pasar.
"Tidak ada toleransi dengan hal-hal itu," tegas Rivadin.
Petronela Wanggai, salah satu pedagang Pasar Sanggeng berharap pengamanan dari TNI-Polri tidak hanya pada proses pembongkaran hingga pembangunan gedung pasar yang baru melainkan berlanjut hingga masa mendatang.
Kehadiran personil TNI-Polri akan meminimalisir kejahatan konvensional sekaligus memberikan rasa nyaman bagi semua pedagang.
"Pengamanan itu paling utama supaya tidak orang mabuk yang buat rusak. Kadang barang pedagang dicuri," ujar Petronela.