Kegiatan pengawasan tersebut dilakukan dengan menggelar inspeksi mendadak di lima lokasi yakni CV Makmur Sejahtera Permai, CV Makmur Perkasa, Pasar Wosi, dan pergudangan Bulog di Kabupaten Manokwari.
Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat Melkias Werinussa di Manokwari, Jumat, menerangkan hasil inspeksi mendadak bersama Satgas Pangan, Bulog Manokwari, serta sejumlah Forkopimda di Papua Barat memastikan stok pangan aman hingga dua bulan ke depan.
"Tapi hasil lainnya kami dapati ada beberapa bahan pokok yang harganya lumayan mahal antara lain tahu yang dijual Rp5 ribu, telur ayam ras Surabaya Rp70 ribu per rak dan kedelai Rp15,9 ribu per kilogram," ujar Melkias.
Dia menyebut TPID Papua Barat juga mendapati kenaikan harga jual minyak goreng Minyakita yang harusnya dijual Rp14 ribu per liter tetapi dijual Rp16-20 ribu per liternya. Untuk ukuran lima liter Minyakita, didapati penjualannya menyentuh angka Rp85 ribu dari seharusnya Rp70 ribu.
Khusus untuk minyak goreng, dia mengimbau pedagang tetap menjual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Disisi lain, dia juga meminta masyarakat untuk tidak melalukan pembelian secara tergesa-gesa.
"Walaupun harga murah, kami meminta masyarakat jangan membeli barang jika memang tidak dibutuhkan. Belanjakan uang anda sesuai kebutuhan saja," imbau Melkias.
Harga bahan pokok di pasar, menurut dia, memang naik turun, tetapi yang terpenting adalah ketersediaan stoknya. Pemerintah Provinsi Papua Barat dipastikan akan terus melakukan pengawasan agar ketersediaan stok bisa terjamin.
"Hasil inspeksi kita juga hari ini bahwa stok bahan pokok aman, bahkan dari produsen dan distributor tidak ada masalah," ungkap Melkias.
Dia mengemukakan hasil inspeksi mendadak itu akan disampaikan kepada Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw sebagai bahan untuk didiskusikan bersama dengan Kepolisian Daerah Papua Barat dalam rapat koordinasi mendatang.