Manokwari (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Manokwari, menggelar rapat koordinasi guna mengantisipasi kenaikan harga barang kebutuhan pokok di bulan Desember jelang Natal dan Tahun Baru.
Ketua TPID Manokwari yang juga Sekda Manokwari Harjanto Ombesapu di Manokwari, Selasa, mengatakan rakor tersebut mengidentifikasi ketersediaan bahan kebutuhan pokok yang berada di pasar maupun gudang para distributor.
“Kita perlu mengetahui berapa yang sedang dalam proses pemesanan atau dalam perjalanan, kapan tiba di Manokwari serta kendala-kendala apa saja yang dihadapi atau dipandang dapat mengganggu distribusi bahan kebutuhan pokok tersebut,” ujarnya.
Rakor tersebut melibatkan seluruh anggota TPID baik itu Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua Barat, BPS Papua Barat, BPS Manokwari, dinas teknis terkait, Kantor Pajak Pratama hingga sejumlah distributor di Manokwari.
Menurutnya, selain menjaga kebutuhan bahan pokok saat Natal dan tahun baru, pemerintah juga harus menjaga inflasi di Kabupaten Manokwari tidak melonjak akibat Natal dan Tahun Baru.
Kabupaten Manokwari sebagai satu-satunya kota IHK (Indeks Harga Konsumen) di Provinsi Papua Barat, merupakan wajah inflasi di Provinsi Papua Barat.
Selama ini inflasi di Kabupaten Manokwari relatif stabil dan terkendali karena di bawah 3 persen dengan rata-rata inflasi bulanan (m-t-m) 1,5 persen hingga 2,5 persen tahun ini dengan kelompok penyumbang inflasi terbesar yaitu transportasi udara, makanan dan minuman dan beberapa komoditas pangan seperti beras, cabai dan tomat.
“Menghadapi natal dan tahun perlu kita persiapkan dengan baik. Sektor perhubungan udara, ketersediaan stok bahan makanan seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, cabai, tomat, daging ayam, telur ayam, daging sapi, daging babi dan lainnya perlu mendapat perhatian,” ujarnya.
Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat Roni Cahyadi mengatakan, pihaknya menyarankan pemerintah harus bisa menjaga pasokan harga barang dengan melakukan sidak pasar atau sidak distributor guna melihat stok barang.
Sidak merupakan bagian dari intervensi dari pemerintah untuk menjaga stabilitas harga di pasaran. Intervensi lainnya adalah dengan melakukan pasar murah dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk bijak belanja.
“Sidak efektif jika dilakukan tiap minggu atau setidaknya dalam satu bulan dilakukan sidak sebanyak tiga kali. Kita lihat Pemprov Papua Barat dan Pemkab Manokwari sudah melakukan sidak secara rutin sejak Oktober, sehingga kenaikan harga tidak terlalu signifikan,” katanya.
Ia menambahkan, dari pemantauan TPID Papua Barat maupun Manokwari di pasar dan distributor sebenarnya stok kebutuhan barang pokok terjaga hingga Februari.
Dengan ketersediaan stok tersebut seharusnya barang pokok aman menjelang natal dan tahun baru jika masyarakat tidak melakukan panic buying atau memborong barang dalam jumlah banyak.