Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Bank Indonesia akan melakukan langkah antisipasi peredaran uang palsu menjalang pelaksanaan pemilihan umum tahun 2019.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat Donny Heatubun di Manokwari, Kamis, mengutarakan, dari kejadian selama ini peredaran uang palsu rawan terjadi saat menjelang Pemilu baik pada pemilihan kepala daerah, presiden maupun pemilihan legislatif.
"Tahun ini di Papua Barat tidak ada Pilkada, jadi kita selamat. Kita baru melaksanakan pemilu tahun depan, itu yang harus kita antisipasi," kata Donny.
Menurutnya, perputaran uang selalu meningkat saat mendekati pelaksanan kontestasi demokrasi. Situasi tersebut acapkali dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan aksinya.
Sejauh ini, lanjut Donny, peredaran uang palsu jarang terjadi di Papua Barat. Ia berharap kondisi ini terus bertahan sehingga tidak merugikan masyarakat dan pelaku usaha.
"Kasus terakhir di Papua Barat terjadi pada tahun 2017 lalu, itu pun cuma satu lembar. Di sini masih cukup aman, masyarakat bisa sedikit lega," ujarnya.
Meskipun demikian, lanjut dia, upaya antisipasi harus terus dilakukan agar uang palsu tidak mudah beredar di Papua Barat. Selain sosialisasi penyebaran rupiah asli BI terus berkoordinasi dengan Kepolisian.
Ia juga berharap masyarakat dapat bekerja sama untuk membantu aparat penegak hukum mencegah peredaran uang palsu.
"Sebelum menerima uang cek dulu keasliannya. Bila menemukan segera laporkan biar pelaku ditindak tegas," sebutnya.(*)
BI antisipasi peredaran uang palsu jelang Pemilu
Kamis, 20 September 2018 18:02 WIB