Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari, Papua Barat, melaksanakan patroli laut pada Kamis untuk mengingatkan para nelayan terkait potensi  cuaca ekstrem di daerah tersebut.

"Kita tahu bahwa cuaca di Manokwari pada beberapa hari terakhir ini cukup ekstrem dan cepat berubah. Bagi nelayan ini tentu sangat berbahaya, maka kami mengimbau mereka agar tetap waspada," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari, George Leo Mercy Randang di Manokwari.

Ia mengutarakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) rutin memberikan informasi perkembangan cuaca, baik terkait curah hujan yang tinggi disertai angin, angin dengan kecepatan tinggi, serta gelombang air laut.

Menurutnya, hal itu sudah cukup memberikan informasi sekaligus peringatan baik bagi nelayan maupun masyarakat yang berdomisili di pesisir pantai.

"Kehadiran kami di lapangan untuk lebih mengingatkan masyarakat agar betul-betul waspada. Boleh melaut namun sekiranya cuaca tidak memungkin sebaiknya cepat-cepat kembali," katanya.

George mengungkapkan dari sekian banyak kecelakaan laut yang ditangani Basarnas Manokwari, 80 persen di antaranya terjadi pada kelompok nelayan. Operasi ini harapkan dapat menekan angka kasus kecelakaan laut di daerah tersebut.

Sesuai data cuaca yang diterima, lanjut Leo, dinamika cuaca ekstrem di wilayah tersebut bisa berlangsung hingga awal Januari 2021.

"Apalagi sekarang ini sedang mendekati hari raya Natal dan tahun baru, aktivitas ekonomi masyarakat pasti meningkat termasuk para nelayan. Disisi lain cuaca di Manokwari tidak menentu, maka perlu kewaspadaan," ujarnya lagi.

Patroli perairan yang dilakukan dengan KN SAR Kumbakarna ini dipimpin langsung Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari. Selain anggota Basarnas, kegiatan ini juga melibatkan personil TNI dari Kodam XVIII/Kasuari.

Operasi ini dilakukan dengan mendatangi para nelayan yang sedang beraktivitas di laut. Mereka diimbau untuk mengedepankan keamanan dan keselamatan.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020