Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Industri manufaktur di wilayah Provinsi Papua Barat terus mengalami pertumbuhan, baik manufaktur besar maupun sedang.
Kepala Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat Suryana di Manokwari, Jumat, mengatakan, pertumbuhan manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV tahun 2017 mencapai 3,85 persen dari triwulan III.
"Kalau dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2016, pada triwulan IV tahun 2017 pertumbuhannya mencapai 13,01 persen. Ini menunjukan tanda-tanda positif bahwa iklim usaha di Papua Barat terus membaik," kata Suryana.
Sektor Industri yang mengalami pertumbuhan, antara lain industri makanan, jasa reparasi dan pemasangan mesin, industri kayu termasuk barang anyaman bambu, rotan dan sejenisnya.
Menurutnya, pertumbuhan subsektor industri tersebut cukup besar dari tahun 2016. Seperti halnya industri makanan yang tumbuh mencapai 13, 42 persen, jasa reparasi 13, 21 persen, industri kayu 10,41 persen.
Penurunan terjadi pada industri manufaktur mikro dan kecil. Pada triwulan IV tahun 2017 turun sebesar 14,82 persen. Meskipun demikian, dibandingkan tahun 2016, pada 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 2,61 persen.
Suryana menyebutkan, penurunan manufaktur mikro dan kecil terjadi pada industri makanan mencapai 27,97 persen, industri barang galian bukan logam 22,64 persen, industri kayu 11,79 persen, industri pakaian 7,83 persen.
Kenaikan terjadi pada sektor industri furnitur sebesar 11,09 persen, dan industri minuman 0,10 persen.
"Secara nasional memang, industri manufaktur mikro dan kecil sedang turun. Pada triwulan IV 2017 secara nasional turun sebesar 0,21 persen," kata dia lagi.[*]
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
Kepala Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat Suryana di Manokwari, Jumat, mengatakan, pertumbuhan manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV tahun 2017 mencapai 3,85 persen dari triwulan III.
"Kalau dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2016, pada triwulan IV tahun 2017 pertumbuhannya mencapai 13,01 persen. Ini menunjukan tanda-tanda positif bahwa iklim usaha di Papua Barat terus membaik," kata Suryana.
Sektor Industri yang mengalami pertumbuhan, antara lain industri makanan, jasa reparasi dan pemasangan mesin, industri kayu termasuk barang anyaman bambu, rotan dan sejenisnya.
Menurutnya, pertumbuhan subsektor industri tersebut cukup besar dari tahun 2016. Seperti halnya industri makanan yang tumbuh mencapai 13, 42 persen, jasa reparasi 13, 21 persen, industri kayu 10,41 persen.
Penurunan terjadi pada industri manufaktur mikro dan kecil. Pada triwulan IV tahun 2017 turun sebesar 14,82 persen. Meskipun demikian, dibandingkan tahun 2016, pada 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 2,61 persen.
Suryana menyebutkan, penurunan manufaktur mikro dan kecil terjadi pada industri makanan mencapai 27,97 persen, industri barang galian bukan logam 22,64 persen, industri kayu 11,79 persen, industri pakaian 7,83 persen.
Kenaikan terjadi pada sektor industri furnitur sebesar 11,09 persen, dan industri minuman 0,10 persen.
"Secara nasional memang, industri manufaktur mikro dan kecil sedang turun. Pada triwulan IV 2017 secara nasional turun sebesar 0,21 persen," kata dia lagi.[*]
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018