Wali Kota Sorong Lambert Jitmau meninjau perkembangan pembangunan pasar modern Rufei di Distrik Sorong Barat yang menjadi sorotan berbagai pihak karena terbengkalai.

Peninjauan Wali Kota Lambert Jitmau, Senin, didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Kota Sorong guna melihat kekurangan yang ada untuk percepatan pembangunan.

Peninjauan tersebut juga diikuti berbagai wartawan baik media cetak maupun media elektronik yang ada di kota Sorong dan sempat terjadi insiden adu mulut wartawan dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Sorong karena kurang transparansi.

Wali Kota Sorong Lambert Jitmau mengatakan bahwa pembangunan pasar modern Rufei lama karena terkendala anggaran sebab pembangunan pasar tersebut menggunakan dana APBD yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

Menurut dia, pengalokasian anggaran untuk pembangunan pasar modern dilakukan setiap tahun selama 5 tahun dengan jumlah anggaran bervariasi yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

Dikatakan, pembangunan pasar modern rufei telah mencapai 95 persen dan sesuai rencana pasar tersebut diresmikan pada Februari 2020, namun terkendala beberapa pekerjaan yang masih diselesaikan hingga saat ini.

"Warga Kota Sorong harus bangga dengan APBD yang minim namun pemerintah daerah bisa membangun sebuah pasar yang terbesar dan termegah di tanah Papua untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," tambah dia.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Ernes Broning Kakisina


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020