Sorong (ANTARA) - Kepala Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Cece Tarya menjelaskan bahwa maskapai Garuda sebagai penerbangan tambahan melayani puncak arus balik rute Jakarta-Sorong dan sebaliknya guna memperlancar arus balik liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Penerbangan tambahan hanya Garuda hari ini (3/1/2025) melayani rute Jakarta-Sorong dan sebaliknya berdasarkan surat yang sudah diterima," jelas Cece di Sorong, Jumat.
Sementara maskapai Super Air Jet yang direncanakan sebagai penerbangan tambahan pada 3 Januari 2024 belum dipastikan karena surat pemberitahuan hingga saat ini belum masuk ke Managemen Bandara DEO Sorong.
Dia mengatakan, penambahan penerbangan ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya lonjakan arus balik, sehingga persiapan sejak awal perlu dilakukan guna menjawab kebutuhan masyarakat yang kembali ke Sorong bisa mendapatkan pesawat dengan harga terjangkau.
"Kami tetap mengantisipasi kenaikan arus balik menjadi 12 persen dari tahun lalu, supaya kita lebih mudah mempersiapkan tempat duduk guna mempermudah masyarakat pada arus balik," katanya.
Cece Tarya pun menyampaikan bahwa jumlah penumpang selama arus mudik di akhir tahun 2024 di Papua Barat Daya hanya naik 4,2 persen dari penetapan target 12 persen.
Menurut Cece, sudah sejak awal telah memprediksi bahwa arus mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 akan naik 12 persen. Namun kenaikan penumpang arus mudik berdasarkan data harian rata-rata hanya berada pada angka 4,2 persen.
"Ini menunjukkan bahwa penumpang arus mudik akhir tahun ini tidak mengalami kesulitan," jelasnya.
Dia mengakui bahwa puncak arus mudik pada 22 Desember 2024 mencapai 5.300 penumpang per hari yang mengakibatkan masyarakat sudah harus membeli tiket tiga hari sebelum keberangkatan.
"Setelah kita menaikkan tempat duduk, masyarakat bisa mendapatkan tiket satu hari sebelum keberangkatan, harga tiket pun terkendali. Inilah yang memicu adanya peningkatan 4,2 persen itu," beber Cece.
Dia mengakui bahwa terpantau situasi arus mudik akhir tahun di Papua Barat Daya ini berjalan normal dan tidak ada kenaikan signifikan.
"Tidak ada kendala dari maskapai, kerja samanya luar biasa, karena Sriwijaya ada penambahan penerbangan dari satu menjadi dua untuk rute Jakarta-Sorong dan Jayapura setiap hari," ucap Cece.