Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (PBD) bersama Pemerintah Kota Sorong memantapkan implementasi program pendidikan gratis dengan koordinasi bersama seluruh kepala sekolah penerima manfaat guna memastikan realisasi program strategis itu pada tahun ajaran baru berjalan optimal.
Gubernur PBD Elisa Kambu di Sorong, Jumat, menjelaskan rapat koordinasi dengan seluruh kepala sekolah ini untuk memastikan data kebutuhan pokok yang ada di setiap sekolah guna mendukung penganggaran implementasi program pendidikan gratis.
"Data ini sudah harus masuk ke pemerintah setelah seminggu. Karena kita percepat supaya program ini sudah harus jalan pada tahun ajaran baru," katanya pada rapat koordinasi dengan seluruh kepala sekolah di Gedung Lambert Jitmau.
Dia memastikan program pendidikan gratis ini sudah akan berjalan pada penerimaan siswa baru mulai dari TK, PAUD, SMP, SMA, dan SMK.
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya tetap mendukung pelaksanaan pendidikan gratis sebab menjadi kebutuhan pokok masyarakat untuk bisa mengakomodasi seluruh anak usia sekolah yang selama ini tidak sekolah karena terbatas dengan anggaran.
"Provinsi hanya bertanggung jawab menggratiskan uang pendaftaran mulai dari TK/PAUD hingga SMA/SMK. Biaya yang lain merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota Sorong," ucapnya.
Data-data yang akan dimasukkan oleh setiap sekolah kepada pemerintah, kemudian ditindaklanjuti dengan verifikasi aktual oleh tim pemerintah guna memastikan kelayakan sekolah untuk menjadi penerima pendidikan gratis.
Wali Kota Sorong Septinus Lobat menjelaskan terkait dengan seluruh persiapan kebutuhan pendidikan gratis telah disampaikan mulai dari jumlah sekolah dan siswa.
"Untuk mencerdaskan anak bangsa di negeri ini menjadi tanggung jawab bersama baik provinsi maupun kota," katanya.
Jumlah siswa sekolah negeri yang akan mendapatkan pendidikan gratis 26.626 orang, terdiri atas TK/RA/PAUD KB/SPS sebanyak 336 siswa, SD/MI 13.625 siswa, SMP/MTs 5.556 siswa, SMA/MAN 3.706 siswa, dan SMK 3.403 siswa.
Terkait dengan sekolah swasta, pihaknya hanya mengakomodasi siswa asli Papua 6.000 orang.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2025