Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat sedang memulai persiapan untuk pelaksanaan sensus penduduk secara online atau daring (dalam jaringan).

Kepala BPS Papua Barat, Maritje Pattiwaella di Manokwari, Jumat, menjelaskan sensus penduduk akan dilaksanakan melalui dua metode yakni secara mandiri melalui aplikasi daring serta pencacahan ke rumah-rumah warga.

"Dengan sensus online masyarakat bisa melapor secara mandiri melalui aplikasi yang sudah kami persiapkan. Sensus ini akan kami laksanakan pada Februari hingga Maret 2020," kata Maritje.

Untuk mengawali kegiatan sepuluh tahunan ini, BPS akan menggelar rapat koordinasi kecamatan. Seluruh camat atau kepala distrik serta kepala desa akan dihadirkan pada rapat tersebut.

Itu dilakukan, untuk membahas secara hal-hal yang akan dilakukan selama proses sensus berlangsung.

"Para kepala distrik, kepala desa perlu tahu. Nanti kita bahas bersama apa saja yang perlu dipersiapkan," kata Maritje lagi.

BPS juga segera berkoordinasi dengan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan. Pihaknya mengharap dukungan pemerintah provinsi agar mendorong seluruh kepala daerah untuk mengawal sensus di provinsi ini.

Maritje mengutarakan, sensus penduduk secara mandiri akan difokuskan pada daerah-daerah yang sudah dapat mengakses jaringan internet.

"Kami belum tahu daerah mana saja yang belum dan sudah mendapat layanan internet. Untuk sensus online dari kami target 3 persen tapi harapan kami seluruh daerah bisa," sebut dia.

Sedangkan untuk sensus melalui metode pencacahan, akan dilaksanakan mulai Juli 2020. Sebanyak 3400 tenaga akan direkrut untuk mendatangi rumah-rumah warga.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020