Pemerintah Provinsi Papua Barat meningkatkan pengawasan melalui pelaksanaan operasi pasar secara masif untuk mencegah lonjakan harga sejumlah bahan pokok menjelang perayaan hari besar keagamaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere di Manokwari, Kamis, mengatakan pemerintah daerah menjamin ketersediaan pasokan komoditas pangan dengan harga yang terkendali guna menjawab permintaan dari masyarakat.
"Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan pengawasan terhadap ketersediaan stok dan perkembangan harga," kata Ali Baham.
Ia menjelaskan bahwa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah antara lain, melaksanakan pasar murah, inspeksi mendadak ke sejumlah distributor dan pedagang pasar, kemudian menjaga rantai distribusi komoditas bapok dari luar Papua Barat.
Kelancaran distribusi menggunakan transportasi laut maupun udara antar-provinsi merupakan faktor penting sehingga komoditas pangan seperti beras, gula, minyak goreng, dan lainnya tetap tersedia dengan harga jual yang terkendali sesuai ekspektasi masyarakat.
"Hari ini kami sudah cek ke distributor dan ke pasar. Harga stabil dan stoknya aman sampai tiga bulan ke depan," ujar Ali Baham TemTemongmere.
Kepala Seksi Kehumasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat Rheza Anfasa Fadhilah mengatakan, ada empat strategi yang perlu dilakukan dalam mengendalikan inflasi yaitu, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi yang efektif.
Hal tersebut berdampak positif terhadap upaya pemerintah daerah mengantisipasi peningkatan harga bahan pokok seiring dengan tingginya permintaan konsumen, terutama menjelang perayaan hari besar keagamaan dan perayaan akhir tahun.
"Satu hal yang sering kami imbau ke masyarakat agar jangan punic buying. Stok tersedia, dan harga stabil. Beli kebutuhan seperlunya saja," ujar Rheza Anfasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024