Pemerintah Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya memasifkan gerakkan normalisasi drainase di tujuh titik strategis sebagai upaya mitigasi banjir yang sering terjadi di wilayah itu.
Penjabat Wali Kota Sorong Bernhard Rondonuwu, di Sorong, Jumat, menjelaskan normalisasi drainase ini merupakan langka strategis pemerintah untuk mencegah terjadinya banjir di ibu kota Provinsi Papua Barat Daya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Kota ini sering banjir sehingga kita perlu melakukan normalisasi drainase yang sering tersumbat atau penuh supaya banjir bisa tertangani secara baik dan maksimal," jelas dia.
Tujuh titik strategis antara lain Kampung Bugis, Jl. Baru Kelurahan Klaligi di Distrik Sorong Manoi, Jl. Nasional Kuda Laut, Yohan.
Di lokasi ini, sebut dia, sering terjadi banjir ketika musim hujan tiba dan menghambat seluruh aktivitas masyarakat di kota ini.
"Ini menunjukkan keseriusan Pemkot Sorong dalam mencegah bencana banjir di tujuh titik rawan. Dengan upaya ini, diharapkan masyarakat bisa melewati musim penghujan tanpa khawatir akan banjir," ujar dia.
Dia menegaskan bahwa normalisasi drainase merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warganya.
"Kita perlu menyiapkan infrastruktur yang memadai agar mampu mengalirkan air dengan lancar saat hujan deras, supaya kota ini tidak mendapatkan banjir secara terus menerus," ucap dia.
Program normalisasi ini juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat untuk menjaga drainase tetap bersih dan bebas dari hambatan. Dengan begitu, Pemkot Sorong yakin potensi genangan air dan banjir dapat diminimalisir.
Dia mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di sekitar saluran air. Sebab sampah yang menumpuk di drainase dapat menghambat aliran air dan meningkatkan risiko banjir, khususnya di musim hujan.
"Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga kebersihan dan kelancaran drainase kota," harap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024