Dua pasangan calon bupati-wakil bupati Manokwari yakni pasangan Bernard Boneftar-Eddy Waluyo (BERBUDI) dan pasangan Hermus Indou-Mugiyono (HERO) beradu gagasan dalam mengatasi masalah pengangguran melalui debat publik kedua yang diselenggarakan KPU setempat pada Kamis petang.

Calon bupati Hermus Indou menitik-beratkan program kerja pasangan HERO yaitu mendorong investasi daerah untuk menumbuhkan perekonomian dan meningkatkan ketersediaan lapangan pekerjaan semua sektor.

"Kita ingin mendorong investasi ekonomi tumbuh sebanyak mungkin di Manokwari karena tanpa investasi maka lapangan pekerjaan sulit untuk terbuka," ujar Hermus yang merupakan petahana Bupati Manokwari.

Guna meningkatkan investasi, paslon HERO akan melanjutkan program re-planting atau perluasan perkebunan kelapa sawit di Manokwari serta mengembangkan industri kelapa sawit. 

Hermus menyebut sektor perkebunan kelapa sawit mampu menyediakan lapangan kerja dalam jumlah cukup besar, di sisi lain pemerintah daerah terus berupaya mengembangkan investasi di sektor yang lain.

Paslon HERO juga berkomitmen melakukan pemberdayaan dan penguatan usaha mikron, kecil dan menengah (UMKM) dengan pemberian modal usaha dan pembinaan SDM. 

Sektor UMKM strategis menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengatasi pengangguran di Manokwari

Langkah lain yang dilakukan adalah dengan memperkuat balai latihan kerja (BLK) untuk penguatan SDM tenaga kerja. Selama ini keberadaan BLK dinilai belum berfungsi maksimal membentuk skil dan SDM tenaga kerja di Manokwari. 

"BLK dibutuhkan untuk mencetak tenaga kerja yang handal sehingga ketika investasi besar masuk, masyarakat sudah mempunyai SDM yang mumpuni," papar Hermus. 

Sedangkan calon bupati Bernard Boneftar memiliki pendekatan lain untuk memecahkan persoalan pengangguran di Manokwari. 

Menurutnya, pemekaran wilayah pemerintah adalah cara efektif agar persoalan pengangguran dapat teratasi. 

Dengan membentuk Kota Manokwari dan memindahkan administrasi pemerintahan kabupaten ke daerah Warprmasi (wilayah transmigrasi di Manokwari) dapat mempercepat pengembangan wilayah dan ekonomi. 

Pergeseran lokasi ibukota Manokwari ke daerah Warpramasi maka akan membuka akses lapangan kerja di semua sektor baik sektor pemerintahan, swasta maupun sektor primer lainnya. 

"Pergeseran ibukota Manokwari ke Warpramasi tidak harus membangun gedung. Dengan kecanggihan teknologi sekarang, semua hal bisa dilakukan di tempat yang kecil," ujarnya.

Kedua Paslon tersebut menjawab pertanyaan dari panelis dimana berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dari total 94 ribu angkatan kerja di Manokwari sebanyak 5,97 persen belum memiliki pekerjaan, atau penduduk usia kerja yang masuk kategori pengangguran. 
 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024