Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya memperkuat gizi remaja putri yang berasal dari satuan pendidikan SMP dan SMA/SMK sebagai upaya konkret untuk menangani kasus stunting di wilayah setempat.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sorong, Benyamin Gifelem, di Sorong, Kamis, menjelaskan penanganan stunting terdiri atas beberapa sasaran, di antaranya remaja putri, wanita usia subur, calon pengantin, ibu hamil, bayi dan balita.
 
"Yang kita lakukan sekarang ini sasarannya untuk remaja putri yang ada di SMP, SMA/SMK. Karena remaja itu mulai dari usia 10 hingga 18 tahun," kata dia.
 
Pada kegiatan aksi gizi ini, Dinas Kesehatan memberikan pemahaman kepada remaja putri untuk melakukan aktivitas fisik di sekolah melalui senam, pemberian tablet tambahan darah, pemberian makanan bergizi dan penyuluhan kesehatan.
 
"Siswa-siswi khusus remaja putri untuk mengkonsumsi tablet tambah darah minimal empat kali setiap bulan," katanya.
 
Karena pertumbuhan remaja putri ini akan mengarah kepada wanita usia subur, nikah dan menjadi ibu, sehingga penting sekali memberikan gizi sejak awal dalam menangani stunting.
 
Strategi penanganan stunting menurut dia, harus berawal dari "kepala air". Jika "kepala air" itu bersih dari persiapan ibu sejak masih usia subur yang sehat, menjadi calon pengantin yang sehat pula maka sudah otomatis bayi akan lahir pun akan sehat dan terhindar dari stunting.
 
"Tapi selama ini penanganan stunting langsung dari muara yang fokus langsung kepada anak maka stunting akan terus ada," kata dia.
 
Aksi penanganan stunting di Kota Sorong sudah berlangsung lama dengan metode penanganan yang terus berubah kemudian fokus penanganan lebih fokus pemberian makanan tambahan kepada anak.
 
"Aksi gizi ini sudah berjalan dua tahun dengan melakukan kunjungan ke setiap sekolah di Kota Sorong untuk memberikan pemahaman soal gizi bagi setiap remaja putri," ucap dia.
 
Dia berharap kepada setiap puskesmas yang ada di wilayah Kota Sorong untuk memperkuat aksi gizi di setiap sekolah guna mengoptimalkan remaja putri di SMP dan SMA bisa mendapatkan melaksanakan anjuran Kesehatan sebagai kesiapan untuk pemenuhan Kesehatan anak ketika lahir kelak.
 
Berdasarkan survei Kesehatan Indonesia dan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023 menunjukkan angka stunting Kota Sorong masih 31 persen.
 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024