Manokwari (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat menyatakan sebanyak 73.621 anak berusia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari di provinsi tersebut telah menerima vaksinasi polio nOPV2 dosis kedua.
"Pemberian vaksinasi polio dosis kedua sudah mencapai 85,9 persen dari target sasaran 85.718 anak," kata Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, dr Alwan Rimosan saat ditemui di Manokwari, Senin.
Ia menjelaskan bahwa pemberian vaksinasi polio di Kabupaten Kaimana menjadi yang tertinggi se-Papua Barat dengan capaian 119,9 persen atau 11.711 anak dari target sasaran 9.765 anak.
Posisi kedua Teluk Bintuni 104,3 persen atau 12.484 anak dari target sasaran 11.966 anak, kemudian Teluk Wondama 88,3 persen atau 7.401 anak dari target 8.377 anak.
Berikutnya Kabupaten Manokwari 86 persen atau 25.832 anak dari target sasaran 30.025 anak, dan Kabupaten Fakfak 72 persen atau 11.025 anak dari target sasaran 14.275 anak.
"Kabupaten Manokwari Selatan masih 68,4 persen dari target 5.905 anak, dan Pegunungan Arfak 20,9 persen dari target 5.405 anak," ucap Rimosan.
Dari sisi usia, kata dia, target vaksinasi polio untuk anak 0-59 bulan sebanyak 55.989 anak, anak usia 5 tahun sampai kurang dari 7 tahun 20.005 anak, dan anak usia 7 tahun ada 9.724 anak.
"Seluruh tenaga kesehatan terus berupaya agar pemberian vaksin polio nOPV2 dosis kedua mencapai 95 persen sesuai target dari Kementerian Kesehatan untuk setiap provinsi di Indonesia. Sebelum 31 Oktober 2024 harus bisa mencapai target dan penggunaan vaksin nOPV2 masa berlakunya sampai Oktober saja," ucap Rimosan.
Imunisasi, kata dia, memiliki banyak manfaat seperti mencegah kelumpuhan permanen dan kematian akibat polio, serta memutus mata rantai penularan virus polio di seluruh wilayah Papua Barat.
Imunisasi merupakan amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 yang menyatakan setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.