Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya menargetkan penerapan 100 persen implementasi kurikulum merdeka (IKM) di seluruh jenjang pendidikan pada 2024.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong Yuli Atmini di Sorong, Selasa, menjelaskan penerapan IKM di Kota Sorong baru mencapai 55 persen yakni di 153 sekolah dari total 227 sekolah secara keseluruhan.
"Kita targetkan di 2024 seluruh sekolah mulai dari TK/PAUD hingga SMA/SMK sudah menerapkan IKM," jelasnya.
Langkah strategis yang telah dan sedang dilakukan untuk mencapai target penerapan IKM 100 persen di seluruh sekolah pada 2024 ini adalah dengan menggerakkan sekolah-sekolah melalui guru penggerak untuk membantu setiap sekolah menyiapkan diri.
"Saya berikan tugas kepada guru penggerak ini untuk menggerakkan sekolah yang belum menerapkan IKM supaya sekolah itu siap untuk melaksanakannya," katanya.
Sebanyak 60 guru penggerak di Kota Sorong yang terdiri atas angkatan pertama sebanyak 15 orang, angkatan ke lima 23 orang dan angkatan ke delapan 22 orang tersebar di setiap sekolah untuk memberikan pendampingan kepada sekolah yang belum melaksanakan IKM.
"Mereka sudah bekerja selama ini sehingga kita berharap di 2024 ini hasil dari pendampingan itu seluruh sekolah sudah bisa menerapkan IKM," ujar Yuli Atmini.
Dia menyebutkan, tujuan dari target penerapan IKM ini adalah memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik di setiap sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong Yuli Atmini di Sorong, Selasa, menjelaskan penerapan IKM di Kota Sorong baru mencapai 55 persen yakni di 153 sekolah dari total 227 sekolah secara keseluruhan.
"Kita targetkan di 2024 seluruh sekolah mulai dari TK/PAUD hingga SMA/SMK sudah menerapkan IKM," jelasnya.
Langkah strategis yang telah dan sedang dilakukan untuk mencapai target penerapan IKM 100 persen di seluruh sekolah pada 2024 ini adalah dengan menggerakkan sekolah-sekolah melalui guru penggerak untuk membantu setiap sekolah menyiapkan diri.
"Saya berikan tugas kepada guru penggerak ini untuk menggerakkan sekolah yang belum menerapkan IKM supaya sekolah itu siap untuk melaksanakannya," katanya.
Sebanyak 60 guru penggerak di Kota Sorong yang terdiri atas angkatan pertama sebanyak 15 orang, angkatan ke lima 23 orang dan angkatan ke delapan 22 orang tersebar di setiap sekolah untuk memberikan pendampingan kepada sekolah yang belum melaksanakan IKM.
"Mereka sudah bekerja selama ini sehingga kita berharap di 2024 ini hasil dari pendampingan itu seluruh sekolah sudah bisa menerapkan IKM," ujar Yuli Atmini.
Dia menyebutkan, tujuan dari target penerapan IKM ini adalah memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik di setiap sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024