Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Kabupaten Manokwari, Papua Barat secara kumulatif tahun 2022 mengalami pertumbuhan 2,06 persen (c-to-c).
Kepala BPS Manokwari Melianus Y Wamafma, di Manokwari, Senin, mengatakan pertumbuhan ekonomi selama tahun 2022 (c-to-c) lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 3,69 persen (c-to-c).
"Ekonomi Kabupaten Manokwari tumbuh 2,06 persen (c-to-c). Hal itu masih lebih rendah dari perekonomian nasional 5,31 persen (c-to-c)," kata Melianus.
Ia mengungkapkan, ada tiga lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu pengadaan listrik dan gas 21,10 persen (c-to-c), industri pengolahan 15,23 persen (c-to-c), dan pertambangan dan penggalian 14,46 persen (c-to-c).
“Sementara di tahun sebelumnya, pertumbuhan tertinggi disumbang oleh pengadaan listrik dan gas 27,26 persen (c-to-c), transportasi dan pergudangan 19,04 persen (c-to-c), jasa keuangan dan asuransi 12,83 persen (c-to-c),” ujarnya lagi.
Melianus mengatakan, seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif di tahun 2022 kecuali lima lapangan usaha. Jasa konstruksi mengalami kontraksi paling dalam yaitu 5,78 persen (c-to-c).
Kemudian juga disusul jasa pendidikan alami kontraksi 3,78 persen (c-to-c), pertanian, kehutanan, dan perikanan 1,33 persen (c-to-c), jasa keuangan dan asuransi 0,93 persen (c-to-c), dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0,57 persen (c-to-c).
“Sedangkan tahun 2021 lapangan usaha mengalami kontraksi hanya pertambangan dan penggalian 4,73 persen (c-to-c) dan jasa lainnya 1,32 persen (c-to-c),” katanya pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS catat perekonomian Manokwari tumbuh 2,06 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Kepala BPS Manokwari Melianus Y Wamafma, di Manokwari, Senin, mengatakan pertumbuhan ekonomi selama tahun 2022 (c-to-c) lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 3,69 persen (c-to-c).
"Ekonomi Kabupaten Manokwari tumbuh 2,06 persen (c-to-c). Hal itu masih lebih rendah dari perekonomian nasional 5,31 persen (c-to-c)," kata Melianus.
Ia mengungkapkan, ada tiga lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu pengadaan listrik dan gas 21,10 persen (c-to-c), industri pengolahan 15,23 persen (c-to-c), dan pertambangan dan penggalian 14,46 persen (c-to-c).
“Sementara di tahun sebelumnya, pertumbuhan tertinggi disumbang oleh pengadaan listrik dan gas 27,26 persen (c-to-c), transportasi dan pergudangan 19,04 persen (c-to-c), jasa keuangan dan asuransi 12,83 persen (c-to-c),” ujarnya lagi.
Melianus mengatakan, seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif di tahun 2022 kecuali lima lapangan usaha. Jasa konstruksi mengalami kontraksi paling dalam yaitu 5,78 persen (c-to-c).
Kemudian juga disusul jasa pendidikan alami kontraksi 3,78 persen (c-to-c), pertanian, kehutanan, dan perikanan 1,33 persen (c-to-c), jasa keuangan dan asuransi 0,93 persen (c-to-c), dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0,57 persen (c-to-c).
“Sedangkan tahun 2021 lapangan usaha mengalami kontraksi hanya pertambangan dan penggalian 4,73 persen (c-to-c) dan jasa lainnya 1,32 persen (c-to-c),” katanya pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS catat perekonomian Manokwari tumbuh 2,06 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023