Kantor wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Papua Barat mencatat hingga 30 JJuni 2022 realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah itu telah mencapai Rp551,31 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 9.946.

Kakanwil DJPb Papua Barat Bayu Andy Prasetya dalam keterangan tertulisnya di Sorong, Rabu, mengatakan debitur pengguna manfaat KUR terbanyak di Papua Barat berada di di Kota Sorong dan Kabupaten Manokwari. 

"Penyaluran KUR diberikan kepada 9.946 debitur, mengalami kenaikan 17,02 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya," kata Bayu.

Ia menjelaskan, Kota Sorong menjadi daerah dengan jumlah penyaluran KUR terbesar mencapai Rp158,89 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 2.833, disusul Kabupaten Manokwari mencapai Rp142,19 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 2.154.

Berikutnya Kabupaten Sorong mencapai Rp55,35 miliar dengan jumlah debitur 882, Kabupaten Fakfak Rp46,27 miliar untuk 1.090 debitur, Kabupaten Teluk Bintuni Rp45,46 miliar untuk 638 debitur, Kabupaten Kaimana Rp36,98 miliar untuk 676 debitur. 

Selanjutnya Kabupaten Sorong Selatan Rp29,03 miliar untuk 510 debitur, Kabupaten Raja Ampat Rp15,16 miliar untuk 276 debitur, Kabupaten Teluk Wondama Rp13,05 miliar dengan 302 debitur, Kabupaten Manokwari Selatan Rp4,29 miliar dengan 29 debitur. 

Dua daerah dengan penyerapan KUR terendah di Papua Barat yaitu Kabupaten Tambrauw baru terealisasi Rp1,99 miliar dengan 43 debitur dan Kabupaten Maybrat hanya tersalurkan Rp0,65 miliar untuk 13 debitur.

Penyerapan KUR terbanyak di Papua Barat pada sektor perdagangan, dimana hingga 30 Juni 2022 terealisasi sebesar Rp290,90 miliar untuk 4.629 debitur. 
 

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022