Manokwari,(Antara Papua Barat)-Pemerintah Provinsi Papua Barat menarget program swasembada beras di daerah tersebut dapat terwujud pada tahun 2017.
    
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Papua Barat Yakob Fonataba di Manokwari, Senin, mengatakan, kebutuhan beras di Papua Barat setiap tahun mencapai 85 ribu ton.
    
"Dengan area tanam yang kita miliki saat ini, kita bisa menghasilkan panen sekitar 50 ribu ton pertahun. Melalui program cetak sawah, kita menarget tahun ada penambahan produksi sebanyak 42 ribu ton," kata dia.
     
Menurutnya, jika seluruh area tanam bisa menghasilkan panen secara baik. Papua Barat tahun ini akan mengalami suprlus beras, sehingga tidak perlu mendatangkan dari daerah lain.
     
Yakob menjelaskan, pada tahun 2016 Presiden Joko Widodo meluncurkan program cetak sawah di setiap daerah yang dinilai potensial. Program tersebut, dilakukan untuk mewujudkan target swasembada beras nasional.
     
"Kebutuhan beras nasional selama ini sebanyak 72 juta ton. Saat ini target tersebut sudah terpenuhi, dan Papua Barat menjadi salah satu daerah yang ditunjuk untuk memenuhi target tersebut," katanya.
     
Meskipun target nasional terpenuhi, lanjutnya, menambahan area tanam melalui program cetak sawah akan terus berlanjut hingga tahun 2019 mendatang. Dengan demikian, produksi beras nasional terus surplus dan bisa mengekspor untuk membantu kebutuhan beras negara lain
     
Dia mengungkapkan, pada tahun 2016 seluas 2300 hektare sawah baru dicetak di Papua Barat. Tahun ini program tersebut akan dilanjutkan dengan mencetak ribuan sawah baru di delapan kabupaten Papua Barat.
    
Yakob menilai, program yang melibatkan TNI-AD sebagai pelaksana ini cukup produktif, karena mampu menjawab persoalan ketahanan pangan nasional.
     
"Masalah ketahanan pangan terutama beras sudah terjawab. Kedepan produksi beras Papua Barat dan nasional akan terus meningkat," pungkasnya.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017